Pendeteksian Kebocoran Kolam Dengan Menggunakan Metode Potensial Diri (Self Potential)
Abstract
Air sebagai sumber daya alam, sangat penting dan mutlak diperlukan semua mahluk hidup. Mengingat jumlah air yang sangat terbatas dan kebutuhan manusia yang dari tahun ke tahun semakin meningkat mengakibatkan terjadinya krisis air
bersih yang tidak hanya terjadi di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pedesaaan. Krisis air yang sulit ditanggulangi ini masih diperparah dengan pencemaran dari bimbah rumah tangga, pabrik-pabrik industri dan juga adanya kebocoran pada tempattempat penampungan air seperti waduk, bendungan, tandon, dan kolam penampungan
air. Kebocoran atau rembesan kadang-kadang sulit
dideteksi. Kebocoran pada kolam misalnya, akan
menyebabkan adanya aliran fluida yang keluar dari kolam yang akan menimbulkan anomali. Anomali ini dapat diamati dengan menggunakan metode
potensial diri (Self Potential). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi kebocoran kolam yang dideteksi dengan menggunakan metode potensial diri (Self Potential) dan untuk
mengetahui arah rembesan kebocoran kolam yang dideteksi dengan menggunakan metode potensial diri (Self Potential). Penelitian ini dilaksanakan di desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah,
Kabupaten Jember pada bulan Maret 2008. Kolam yang digunakan pada penelitian ini berukuran panjang 2 meter, lebar 2 meter dan kedalaman 0,5 meter dengan salah satu dinding kolam diberi kebocoran. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran metode potensial diri adalah1 buah voltmeter digital, 2 buah elektrode tembaga,
kabel penghubung, meteran, stopwacth. Data yang diperoleh dari penelitian adalah posisi x, posisi y, dan beda potensial antara dua elektroda ( V ∆ ), diolah dengan program Microsoft Office Excel, untuk mencari posisi kebocoran kolam sesungguhnya. Selanjutnya posisi kolam yang
mengalami kebocoran, diukur kembali dan data potensial yang diperoleh dibuat kontur equipotensial dalam dua dimensi. Kontur dibuat dengan program Surfer for Windows. Dari kontur tersebut dapat diketahui penyebaran nilai atau kontur beda potensial. Kemudian dari kontur dibuat kurva penampang potensial untuk mencari
nilai x 1/2 . Setelah didapatkan nilai x ix 1/2
, dapat ditentukan kedalaman kebocoran kolam
menggunakan persamaan 2.11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi kebocoran terjadi pada akusisi data keempat (sebelah timur kolam) pada lintasan pertama dengan jarak 200 cm dari pusat
awal pengukuran. Kedalaman kebocoran dinding kolam terletak pada 26,35 cm. Arah rembesan cenderung kearah selatan melebar dari titik X ± 110 cm sampai X ± 250 cm dan titik Y ± 0 cm sampai Y ± 80 cm