dc.description.abstract | Proses pembelajaran IPS terpadu yang selama ini berlangsung di SMP Negeri
9 Jember masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal tersebut dapat
menyebabkan rendahnya aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari. Siswa harus berpartisipasi secara langsung dalam proses pembelajaran agar
memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami materi yang diajarkan. Oleh
karena itu, guru harus selektif dalam memilih metode pembelajaran agar dapat
meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS terpadu.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas sekaligus
pemahaman siswa adalah metode pembelajaran simulasi dengan teknik sosiodrama.
Melalui peran yang dimainkan siswa dalam sebuah drama sosial dapat memupuk
keaktifan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya di depan kelas. Pembentukan
kelompok belajar yang terdiri dari beberapa siswa dapat memupuk kerjasama antar
siswa dalam kelompok serta melatih siswa untuk melakukan pemecahan masalah dan
mengambil kesimpulan bersama. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
segala kegiatan yang dilakukan siswa saat proses pembelajaran yang meliputi visual,
lisan, mendengarkan, menulis, dan metrik. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa dari sangat rendah menjadi sangat tinggi
sekaligus pemahaman siswa hingga mencapai KKM yang ditetapkan pada mata
pelajaran IPS terpadu.
viii
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive
area, yaitu pada kelas VII-F di SMP Negeri 9 Jember. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan dokumen. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode simulasi dengan
teknik sosiodrama dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa kelas VII-F
yang diwujudkan dengan nilai ulangan harian yang sesuai dengan KKM mata
pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 9 Jember. Hal tersebut dibuktikan dari hasil
pelaksanaan siklus I dan siklus II. Hasil observasi mengenai aktivitas menunjukkan
adanya peningkatan pada seluruh indikator aktivitas yang awalnya masuk kriteria
sedang, setelah diterapkannya tindakan pada siklus II meningkat hingga mencapai
kriteria sangat tinggi. Peningkatan pemahaman siswa yang sesuai dengan KKM dapat
diketahui dari peningkatan nilai rata-rata ulangan harian siswa yang awalnya sebesar
73,38 dengan kriteria baik pada siklus I, meningkat hingga mencapai 84,51 dengan
kriteria amat baik pada siklus II. Hasil tersebut telah memenuhi ketuntasan secara
individu yaitu sebesar ≥75. Ketuntasan secara klasikal juga mengalami peningkatan
yang awalnya sebesar 67,74% pada siklus I, meningkat mencapai 90,32% setelah
dilaksanakannya siklus II. Jumlah siswa pada siklus II telah memenuhi ketuntasan
secara klasikal yaitu sebesar ≥75%. | en_US |