dc.description.abstract | Metode Problem Posing merupakan suatu metode pembelajaran berakhir
terbuka yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan merumuskan soal secara
mandiri disertai dengan pemecahannya dalam suatu kelompok belajar berdasarkan
materi yang telah dijelaskan oleh guru. Siswa dihadapkan dengan Problem Posing
tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada
cara bagaimana siswa membuat pertanyaan sendiri sampai pada suatu jawaban.
Tujuan pengguanaan metode Problem Posing untuk membantu mengembangkan
kegiatan atau daya kreatifitas siswa dan pola piker siswa, daya kreatifitas siswa dan
pola piker siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin dengan kemampuan
setiap siswa. Hal ini yang perlu digaris bawahi adalah perlunya memberikan
kesempatan siswa untuk berpikir dengan bebas sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Adapun langkah-langkah dari metode Problem Posing dalam
penelitian ini yaitu langkah awal adalah guru membentuk kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 siswa, langkah selanjutnya guru menerangkan suatu pokok
bahasan kepada siswa, langkah berikutnya, siswa merumuskan suatu soal beserta
jawaban, sambil di akhir pelajaran guru memilih soal dan jawaban terbaik untuk
dipresentasikan di depan kelas.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan daya kreatifitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 semester genap
SMA Negeri 1 Pasuruan tahun ajaran 2010/2011. Analisis data dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode
wawancara, metode tes dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan metode
Problem Posing dapat meningkatkan daya kreatifitas dan hasil belajar siswa.
Peningkatan daya kreatifitas siswa dapat diketahui dari hasil observasi yang
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dimana jumlah daya kreatifitas siswa
siklus I (pertemuan 1 dan 2) sebesar 3,0 sedangkan pada siklus II (pertemuan 1 dan 2)
mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,6 lebih tinggi bila dibandingkan dengan
siklus I, daya kreatifitas siswa termasuk kategori tinggi.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa
setelah pembelajaran dengan metode Problem Posing. Pada siklus pertama, dari 26
siswa yang mengikuti ulangan harian ada 14 siswa yang masih mendapat nilai
dibawah 74 yang ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 69%. Sedangkan pada siklus
II, dari 26 siswa yang mengikuti ulangan harian, hanya ada 3 siswa yang masih belum
mencapai ketuntasan hasil belajar secara perorangan., berarti ketuntasan hasil belajar
secara klasikal sebesar 88% dan telah memenuhi standar ketuntasan hasil belajar.
Oleh karena itu metode Problem Posing dapat digunakan sebagai alternatif dalam
meningkatkan daya kreatifitas dan hasil belajar siswa. | en_US |