PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Profesionalsme
dan Motivasi kerja terhadap Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana di Basan
Kependudukan Keluarga Berencana dan Catatan Sipil Kabupaten Jember.
Dengan profesionalisme yang memiliki kompetensi akan mampu
menyelesaikan suatu pekerjaan yang optimal. Kemampuan, pengetahuan,
keahlian serta keterampilan yang dimilikinya akan membantu pencapaian hasil
yang optimal. Sebagaimana disampaikan oleh Tjiptoherijanto (2000) yang
mengatakan bahwa profesionalisme terlihat dari kompetensi yang terwujud
pada kapasitas yang dimiliki seseorang yang meliputi keahlian dan
keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan perilaku (behavior).
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PLKB yang ada di
Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara
Proporsional Area Random Samling yaitu masing-masing area diambil secara
acak sebanyak 50 persen dari populasi yang ada. Sedang teknik pengukuran
datanya menggunakan skala likert. Adapun dimensi profesionalisme adalah
kemampuan intelektual yang meliputi indicator sebagai berikut : Pendidikan
dan pelatihan formal tertinggi yang pernah ditempuh oleh pegawai, Pengalaman
kerja pegawai yang dilihat dari lamanya menjadi PNS, Pengetahuan dan
pemahaman akan tugas pokok dan fungsi pegawai yang diemban, Pengetahuan
perkembangan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi pegawai, Penanganan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
tugas, Kemampuan menyampaikan pendapat tentang perkembangan tugas,
Kemampuan berikap susila dan dewasa dan memiliki tanggung jawab moral
dan social serta kesediaan menerima sangsi jika tak bertanggung jawab dan
melanggar norma. Adapun dimensi dari variable motivasi adalah Pengakuan
atas pendidikannya, Promosi untuk mengembangkan kariernya dan kebebasan untuk berkreasi dalam menjalankan tugas. Dan dimensi kinerja dari sisi
Kuantitas, Kualitas, dan Ketepatan Waktu.
Uji korelasi Pearson terhadap variable profesionalisme terhadap kinerja
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya sebesar 0,003. Ini artinya bahwa
memang ada korelasi secara nyata antara variable profesionalisme dengan
variable kinerja. Uji Anova mengidentifikasikan bahwa secara nyata ada
pengaruh dari variable profesionalisme terhadap variable kinerja. Ini terlihat
dari nilai F hitung (9,056) yang lebih tinggi dari F table (3,1553). Nilai Beta
sebesar 0,355 menjelaskan bahwa satu standart deviasi dari variable
profesionalisme dapat meningkatkan 0,23 standart deviasi dari variabel kinerja.
Uji statistik variabel motivasi terhadap kinerja menunjukkan bahwa
secara nyata ada korelasi diantara kedua variabel tersebut. Ini terlihat dari
signifikansi uji korelasi pearson yang besarnya 0,003 (jauh dibawah nilai 0,05).
Uji Anova dari variabel motivasi terhadap variable kinerja menghasilkan nilai
F hitung (8,953) yang lebih besar dari nilai F table (3,1588). Dengan demikian
terbukti ada pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi terhadap
kinerjanya. Nilai Beta sebesar 0,323 menjelaskan bahwa satu standart satu
variabel motivasi dapat meningkatkan 0,3 standart deviasi dari variabel kinerja.
Dari uji anova didapat nilai F hitung (9,056) yang lebih tinggi dari nilai
F table (3,1553) sehingga secara statistika terdapat pengaruh yang nyata dari
variable profesionalisme dan variable motivasi secara bersama-sama terhadap
kinerja. Nilai Beta variable profesionalisme sebesar 0,355 menjelaskan bahwa
satu standart deviasi dari variable ini dapat meningkatkan 0,23 standart deviasi
dari variable kinerja. Adapun nilai Beta variable motivasi sebesar 0,323
menjelaskan bahwa satu standart deviasi dari nilai variable motivasi dapat
meningkatkan 0,3 standart deviasi dari variable kinerja.