EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SISIK NAGA (Drymoglossum piloselloides) TERHADAP KETEBALAN EPITEL GINGIVA PASCA GINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Abstract
Bidang kedokteran gigi tidak pernah lepas dengan tindakan pembedahan, salah satunya adalah bidang periodonsia, seperti tindakan gingivektomi dilakukan untuk mengurangi poket periodontal. Tindakan bedah tersebut merupakan jejas mekanis yang akan mengalami respon jaringan sehingga jaringan akan melakukan proses regenerasi yang lebih sering disebut dengan proses penyembuhan. Untuk mempercepat proses penyembuhan saat ini banyak dipakai bahan-bahan dari alam, salah satunya adalah daun sisik naga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun sisik naga terhadap ketebalan epitel gingiva pasca gingivektomi pada tikus wistar jantan. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kegunaan ekstrak etanol daun sisik naga dalam mempercepat proses penyembuhan luka khususnya pembentukan epitel pasca gingivektomi sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar jantan yang terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok ini memakai 8 ekor tikus. Tiap kelompok dibagi menjadi 2 sub kelompok, sehingga tiap-tiap sub kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan dilakukan gingivektomi dibagian anterior rahang bawah dengan arah horizontal 2 mm dibawah margin gingiva sepanjang 5 mm, kemudian dilakukan pemotongan dari apikal kearah koronal dengan insersi pisau periodontal menyudut sebesar 45o dengan permukaan gigi. Selanjutnya tikus kelompok kontrol positif di beri minum akuades. Sedangkan tikus kelompok perlakuan di beri ekstrak etanol daun sisik naga dengan dosis tunggal 0,414 gram/kg BB/hari dengan cara intragastric menggunakan sonde lambung. Kemudian kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok perlakuan dibagi menjadi dua sub kelompok sesuai dengan hari pengamatan yang berbeda, yaitu hari ke-2, dan ke- 7.
Data kemudian dianalisis menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA), pada faktor Kelompok diperoleh nilai sebesar 48,744 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing kelompok berpengaruh sangat nyata terhadap ketebalan epitel. Pada faktor Hari diperoleh nilai F-hitung sebesar 9,442 dengan nilai signifikansi sebesar 0,007 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing hari pengamatan berpengaruh sangat nyata terhadap ketebalan epitel.
Kemudian dilanjutkan Post hock Test, menggunakan uji Least Significant Difference (LSD), pada faktor Kelompok menunjukkan bahwa antara kelompok A dan kelompok B tidak signifikan terhadap ketebalan epitel dengan nilai signifikansi sebesar 0,844, tetapi kedua kelompok tersebut (kelompok A dan kelompok B) signifikan dengan Kelompok C dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000 (P<0,05). Sedangkan pada faktor Hari menunjukkan bahwa pengamatan antara hari ke-2 dan hari ke-7 signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,007 (P<0,05). Hal ini menunjukkan pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sisik naga. Didalam ekstrak etanol daun sisik naga kemungkinan terdapat senyawa kimia yang mampu merangsang pembentukan sel-sel epitel baru yaitu flavonoid. Selain itu adanya efek anti bakteri dari ekstrak etanol daun sisik naga yang dapat mengurangi infeksi selama proses penyembuhan, sehingga dapat meningkatkan ketebalan epitel.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa pemberian ekstrak etanol daun sisik naga dapat meningkatkan ketebalan epitel gingiva pada tikus wistar jantan pasca gingivektomi selama proses penyembuhan
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]