PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUCOR KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Abstract
Pembelajaran IPA SD/MI merupakan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta–fakta, konsep–konsep, prinsip–
prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Berdasarkan hasil observasi
pelaksanaan pembelajaran IPA pra tindakan di kelas IV SD Negeri Bucor Kulon 01
oleh guru kelas menunjukkan bahwa: aktivitas siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA menunjukkan 52% siswa aktif. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa
kelas IV pada pelaksanaan pra tindakan melalui post-test, 29 % siswa mendapatkan
nilai lebih dari 60, secara klasikal siswa tersebut tidak tuntas.
Sesuai dengan hakikat IPA yang menekankan agar siswa dapat berbuat,
mengalami langsung, membuktikan dan menyimpulkan sendiri apa yang dilakukan,
maka metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang cocok dalam proses
belajar yang dapat melibatkan siswa untuk mengalami langsung materi yang
disampaikan. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas dan Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri
Bucor Kulon 01 Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan
metode eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengambilan
data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SD Negeri Bucor Kulon 01 Kabupaten
Probolinggo, dimulai pada tanggal 01 April 2010 sampai tanggal 30 April 2010,
subjek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 28 anak, terdiri dari 13
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pengumpulan data menggunakan teknik tes,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA
dengan menggunakan metode eksperimen mengalami peningkatan yaitu, 52% pra
tindakan perbaikan, 62,1% pada tindakan perbaikan siklus I dan 76,2% pada tindakan
perbaikan siklus II. Hasil tersebut termasuk pada kriteria aktivitas siswa yang sangat
aktif. Ketuntasan hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
post-test, yaitu: 29% siswa mendapat nilai di atas 60 pada pra tindakan, 57% siswa
mendapat nilai lebih dari 60 pada tindakan siklus I dan 71 % siswa mendapatkan nilai
di atas 60 pada tindakan siklus II. Hal ini merupakan hasil yang sangat baik sehingga
dapat dikatakan tuntas. Hasil persentase belajar dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan dan pada siklus II telah mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimum
(KKM) yang telah ditentukan yaitu 70% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai
≥60 dari skor maksimal 100 maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri
Bucor Kulon 01 Kabupaten Probolinggo telah tuntas dalam belajar secara klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode eksperimen
menunjukkan hasil yang meningkat dan pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan mendapat respon yang positif bagi siswa karena siswa merasa mudah
memahami dan mengerti terhadap materi yang telah diajarkan, metode yang
digunakan, dirasa sangat membantu bagi guru kelas dan dengan adanya penelitian ini
guru/lembaga merasa terbantu dengan adanya penelitian yang diadakan di SD Negeri
Bucor Kulon 01 Kabupaten Probolinggo. Hal ini juga disebabkan karena penggunaan
metode eksperimen sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih
dalam tahap operasional kongkrit.