dc.description.abstract | Media animasi flash adalah media yang mampu menyajikan pesan audio
visual secara jelas kepada siswa dengan berbagai gambar animasi yang menarik,
sedangkan strategi belajar Active Knowledge Sharing (AKS) merupakan strategi
belajar yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan proses belajar secara
aktif, tidak hanya membaca dan mendengar tetapi juga memberikan kesempatan pada
siswa untuk berlatih berdiskusi, berpartisipasi, bekerjasama, serta memecahkan
masalah-masalah tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.
Penggunaan media ajar berupa animasi flash materi pelajaran mampu
disajikan secara menarik sehingga materi dapat lebih dipahami oleh siswa, akan tetapi
pemahaman siswa akan materi tidaklah sama. Ketika ada perbedaan penguasaan
materi, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat saling membantu dalam
penguasaan materi tersebut. Dibutuhkan strategi belajar AKS, dimana setiap siswa
mampu dan mau mengungkapkan pendapatnya, serta berinisiatif untuk saling berbagi
dengan siswa lain dalam penyelesaian tugas atau pertanyaan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui pengaruh penerapan media
animasi flash berbasis AKS terhadap keaktifan siswa kelas X MAN 2 Jember pada
pokok bahasan daur biogeokimia; (2) mengetahui pengaruh penerapan media animasi
flash berbasis AKS terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Jember pada pokok
bahasan daur biogeokimia.
Penelitian ini adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu. Subjek
penelitian adalah adalah siswa kelas X.D dan X.E MAN 2 Jember. Kelas X.D adalah
kelas eksperimen dengan penerapan media animasi flash berbasis AKS sedangkan
viii
kelas X.E adalah kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei semester genap tahun ajaran 2011/2012. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes, dan
wawancara. Adapun parameter yang diukur adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.
Aktivitas siswa yang diamati dalam kegiatan pembelajaran antara lain: (1)
memperhatikan penjelasan guru; (2) mengamati animasi flash; (3) mengerjakan tugas;
(4) bekerja sama dengan siswa lain; (5) menyampaikan ide/pendapat; (6) menanggapi
pendapat siswa lain, sedangkan hasil belajar diwujudkan dalam bentuk nilai pre-test
dan post-test. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Kovarian
(Anakova).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
siswa yang signifikan di kelas eksperimen (X.D). Secara klasikal, keaktifan siswa
kelas eksperimen memiliki rerata selisih yang lebih tinggi, yaitu sebesar 3,95% jika
dibandingkan dengan rerata selisih kelas kontrol, yaitu sebesar 3,68%. Selanjutnya,
hasil analisis menggunakan Anakova terhadap nilai pre-test dan post-test, diketahui
bahwa nilai probabilitas (P) untuk kedua kelas adalah 0,021. Probabilitas (P < 0,05)
sehingga H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh media animasi
flash berbasis Active Knowledge Sharing (AKS) terhadap aspek kognitif. Secara
klasikal, rerata selisih nilai pre-test dan post-test antara siswa kelas eksperimen lebih
tinggi, yaitu sebesar 47,41% daripada siswa kelas kontrol, yaitu sebesar 43,39%.
Selanjutnya, hasil analisis terhadap nilai pre-test dan post-test, diketahui bahwa nilai
probabilitas (P) untuk kedua kelas adalah 0,026. P < 0,05 sehingga H0 ditolak atau
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh media animasi flash berbasis Active
Knowledge Sharing (AKS) terhadap aspek kognitif.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan media
animasi flash berbasis Active Knowledge Sharing (AKS) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil aktivitas siswa kelas
eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan aktivitas siswa
kelas kontrol. | en_US |