dc.description.abstract | Karang Werda adalah wadah para lanjut usia yang merupakan paguyuban
untuk menampung upaya pelayanan dan kegiatan lanjut usia. Lanjut usia (lansia)
dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Adapun pembagian lansia menurut Depkes yaitu lansia dengan usia pertengahan
adalah kelompok usia dalam masa virilitas, yaitu masa persiapan usia lanjut yang
menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). Lansia dini
adalah lansia dengan usia 55-64 tahun. Kelompok lanjut usia adalah kelompok
yang berumur 65 tahun keatas, serta kelompok lansia beresiko tinggi adalah lansia
dengan usia lebih dari 70 atau kelompok lansia yang hidup sendiri, terpencil,
tingal di panti, menderita penyakit berat atau cacat.
Perubahan secara fisik dan mental berpotensi terjadi ketika seseorang
memasuki usia tua. Perubahan kondisi psikis lansia dapat berupa suatu gangguan
psikis. Gangguan psikis yang berpotensi terjadi pada lansia seperti gangguan
(kurang) tidur, menurunnya selera makan, mudah tersinggung, kurang sabar, dan
depresi. Depresi adalah suatu bentuk gangguan emosi dan gangguan klinis
(penyakit biologis) dengan keadaan yang tertekan dan terjadi penurunan fungsi
kognitif yang ditandai oleh putus asa, perasaan sedih yang mendalam, perasaan
diri yang tidak berharga, ketidakmampuan pribadi, dan hilangnya minat pada
suatu hal yang menarik hingga berpotensi menimbulkan berbagai kendala.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya depresi adalah kehilangan
orang/objek yang dicintai, sikap pesimistik, kecenderungan berasumsi negatif
terhadap suatu pengalaman yang mengecewakan, kehilangan integritas pribadi,
xi
dan berpenyakit degeneratif kronik, tanpa dukungan sosial yang adekuat.
Kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan atau
kehilangan pada saat lansia, perubahan status ekonomi, struktur keluarga yang
cepat berubah, kurangnya sistem pendukung keluarga dan lingkungan, berbagai
kehilangan yang dialami selama proses menua dapat menjadi pencetus depresi.
Lansia dengan depresi cenderung kurang memiliki rasa percaya diri. Bunuh diri
merupakan resiko depresi yang serius dan berpotensi terjadi pada lansia.
Beberapa cara yang efektif dalam mengatasi depresi telah ditemukan
diantaranya: medikasi, mengkonsumsi suplemen alami, perubahan gaya hidup,
latihan gerak fisik, terapi aktivitas kelompok, dan terapi bicara. Terapi kelompok
seringkali berhasil digunakan pada lansia depresi. Terapi aktivitas kelompok dapat
membantu lansia yang depresi dengan meningkatkan interaksi dan hubungan
sosial, meningkatkan harga diri dengan memberi kesempatan untuk menguasai
suatu aktivitas, sehingga lansia merasakan suatu pencapaian dan meningkatkan
rasa kebersamaan dengan berbagi pengalaman.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok
(TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah terhadap tingkat depresi lansia di
Karang Werda Semeru Jaya Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan pre and post test
group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 42 lansia dengan
menggunakan teknik sampel purposive sampling. Sampel akhir dalam penelitian
ini adalah 22 lansia. Penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed
Rank Test dalam analisis data terhadap tingkat depresi lansia.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat depresi lansia sebelum dilakukan
terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah sebanyak
50% (11 lansia) memiliki tingkat depresi ringan dan 50% (11 lansia) memiliki
tingkat depresi sedang. Data menunjukkan sebanyak 63,6% (14 lansia) memiliki
tingkat depresi ringan dan 36,4% (8 lansia) memiliki nilai normal. Berdasarkan
pengolahan data melalui SPSS 15 didapatkan bahwa p value (0,001) < α (0,05)
yang berarti H0 ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang sangat
bermakna dari terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah terhadap tingkat depresi lansia di Karang Werda Semeru Jaya. Saran
penelitian adalah penerapan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
harga diri rendah dalam upaya rehabilitatif dalam keperawatan komunitas pada
lansia. | en_US |