• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    INTENSITAS DAN LAJU INFEKSI PENYAKIT KARAT DAUN(Phakopsora pachyrhizi Sydow) PADA DUA PULUH SATU GENOTIPE KEDELAI

    Thumbnail
    View/Open
    K (278)k_1pertanian.pdf (484.0Kb)
    Date
    2014-01-24
    Author
    Agustina Issriyansyah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Di kawasan benua Asia, Indonesia menempati sebagai negara dengan luas areal pertanaman kedelai ketiga terbesar setelah China. Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil kedelai ke enam terbesar di dunia, namun produktivitasnya masih rendah. Produktivitas kedelai yang rendah di Indonesia salah satunya disebabkan adanya serangan penyebab penyakit diantaranya adalah karat daun, yang disebabkan oleh Phakopsora pachyrhizi Sydow. Salah satu usaha pengendalian penyakit karat daun kedelai (P. Pachyrhizi Syd.) ialah penggunaan varietas tahan yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2007. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua puluh satu perlakuan genotipe kedelai (koleksi Dr. Ir. M. Setyo Poerwoko,MS.) antara lain: Unej-1; Unej-2; Ryoko; Burangrang; Unej-1 X Unej-2; Unej-1 X Ryoko; Unej-1 X Burangrang; Unej-1 X Panderman; Unej-2 X Unej-1; Unej-2 X Ryoko; Unej-2 X Burangrang; Unej-2 X Panderman; Ryoko X Unej-1; Ryoko X Unej-2; Burangrang X Unej-1; Burangrang X Unej-2; Burangrang X Ryoko; Burangrang X Panderman; Panderman X Unej-1; Panderman X Unej-2; Panderman X Burangrang, setiap perlakuan diulang tiga kali. Benih ditanam dalam polybag, untuk setiap polybag ditanam satu genotipe dengan 2 benih. Selama penanaman dilakukan pemeliharaan tanaman seperti pemupukan dan penyiraman.Untuk benih yang tidak tumbuh dilakukan penyulaman. Tanaman yang telah berumur 32 hari setelah tanam (hst) diinokulasi dengan menyemprotkan suspensi patogen di bawah permukaan daun kedelai dengan kerapatan spora 5,6 x 10 v 6 spora/ml.. Inokulasi dilakukan pada sore hari, setelah itu tanaman disungkup dengan plasti
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22940
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15406]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository