PERTUMBUHAN Tetraselmis chuii PADA MEDIUM AIR LAUT DENGAN INTENSITAS CAHAYA, LAMA PENYINARAN DAN JUMLAH INOKULAN YANG BERBEDA PADA SKALA LABORATORIUM
Abstract
Sumber daya akuatik mampu menghasilkan bahan pangan dari organisme autotrof maupun heterotrof. Sumber daya akuatik yang paling besar ada di laut, sehingga budidaya laut merupakan lompatan usaha kedua untuk memenuhi kebutuhan pangan secara global setelah revolusi hijau dan bioteknologi. Usaha pengembangan budidaya laut tidak lepas dari tahap pembenihan. Pembenihan ikan dan non ikan laut sangat membutuhkan pakan alami. Peranan pakan alami tidak dapat digantikan oleh pakan buatan yang ada pada saat ini. Namun tidak semua pakan alami di alam baik dikonsumsi oleh larva ikan maupun non ikan. Ada beberapa jenis plankton yang bersifat toksik ataupun pakan alami yang tercemari oleh logam berat berbahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan kultur pakan alami. Salah satu jenis pakan alami yang dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan pakan budidaya yaitu fitoplankton jenis Tetraselmis chuii. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Tetraselmis chuii antara lain ketersediaannya secara alami di alam dan memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva, memiliki pergerakan yang mampu memberikan rangsangan bagi ikan atau udang untuk memangsanya. Penyediaan T. chuii secara terus menerus sangat sukar jika hanya mengumpulkan dari alam. Untuk itu produksi masal pakan alami ini harus dilakukan secara baik dengan tanpa mengesampingkan faktor pendukung seperti nutrien dan cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas cahaya, jumlah sel inokulan yang efektif dalam kultur T.chuii serta imteraksi antara intensitas dan jumlah sel inokulan dalam kultur T. chuii dalam kultur skala laboratorium pada medium air laut.