dc.description.abstract | Krisis energi adalah masalah yang sampai saat ini masih menyelimuti
kehidupan manusia. Salah satu cara untuk mengatasi krisis energi adalah
menggunakan pembangkit energi alternatif. Namun, beberapa pembangkit energi
alternatif bergantung pada keadaan alam dan bahan bakar tertentu saja, contohnya
photovotaic dan fuel cell. Photovoltaic hanya bekerja jika ada cahaya yang diterima
sedangkan fuel cell bekerja selama ada hydrogen yang dialirkan. Photovoltaic dan
fuel cell dapat bekerja sama dalam satu sistem untuk menjaga kontinuitas suplai
pada beban. Sistem yang menggunakan dua atau lebih pembangkit energi yang
bekerja sama untuk mengatasi kekurangan maupun memanfaatkan kelebihan masing
– masing agar tercipta suatu sistem yang handal disebut hybrid power system.
Hybrid power system antara photovoltaic dengan fuel cell, bekerja dengan
memanfaatkan kelebihan daya yang dihasilkan oleh photovoltaic untuk
menghasilkan hydrogen, yang nantinya hydrogen ini dapat digunakan oleh fuel cell
untuk membangkitkan energi listrik jika terdapat kekurangan daya pada
sistem.Untuk menjaga efisiensi penggunaan hydrogen tetap tinggi, fuzzy logic
controller ditambahkan sebagai pengontrol aliran hydrogen menuju fuel cell agar
kecepatan aliran hydrogen (fuel flow rate) sesuai dengan permintaan konsumsi
hydrogen (stack consumption) pada fuel cell.
Logika fuzzy yang digunakan untuk mengontrol fuel flow rate hydrogen
menuju fuel cell, menghasilkan efisiensi sebesar 79%. Sedangkan kekurangan daya
pada sistem mampu diatasi oleh fuel cell dengan total konsumsi volume hydrogen
sebesar 1900 liter dari total produksi volume hydrogen oleh electrolyzer sebesar
2070 liter. Sehingga sisa volume hydrogen yang sebesar 170 liter, dapat digunakan
untuk mengatasi kekurangan daya awal pada hari ke dua. Dengan demikian, hybrid power system antara photovoltaic dengan fuel cell layak untuk digunakan dalam
memenuhi kebutuhan energi listrik bagi manusia. | en_US |