PERBEDAAN DERAJAT HIPERTENSI PRIMER PADA PASIEN LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI RSD DR SOEBANDI JEMBER
Abstract
RINGKASAN
Perbedaan Derajat Hipertensi Primer pada Pasien Laki – Laki Perokok dan
Bukan Perokok di RSD dr. Soebandi Jember; A. A. Istri Eka Putri Damayanti,
102010101049; 2013: 59 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Hipertensi adalah tekanan darah yang meningkat di atas nilai normal.
Berdasarkan JNC VII Guidelines, tekanan darah normal jika sistolik <120 mmHg
dan diastolik <80 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes
tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan derajat hipertensi primer pada
pasien laki-laki perokok dan bukan perokok. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu
consecutive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan rekam medis,
kuesioner Monica Project dari WHO, dan sphygmomanometer raksa.
Penelitian dilakukan pada 74 sampel di RSD dr. Soebandi Jember.
Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan bivariat. Uji univariat untuk
mendeskripsikan tentang usia, status merokok, derajat hipertensi primer. Uji
bivariat untuk uji hipotesis menggunakan Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis.
Pada uji Mann-Whitney variabel status merokok dan derajat hipertensi primer,
diperoleh nilai p < 0,001 sehingga nilai p < α (0,01). Dengan demikian, terdapat
perbedaan sangat signifikan derajat hipertensi primer yang terjadi pada kelompok
perokok dan bukan perokok. Pada uji Kruskal-Wallis untuk variabel derajat
merokok dan derajat hipertensi primer, diperoleh nilai p < 0,001 sehingga nilai p
< α (0,01). Dengan demikian, terdapat perbedaan sangat signifikan derajat
hipertensi primer yang terjadi pada perokok ringan, sedang, dan berat.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]