PERBEDAAN WAKTU PERDARAHAN PADA TIKUS WISTAR TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI RASIO SUSU KEDELAI-MADU LOKAL
Abstract
Perdarahan dapat terjadi kapan saja, dengan akibat berkurangnya volume
darah dalam tubuh. Bila keadaan ini berlanjut, maka dapat membahayakan nyawa
penderita (Noerpramana, 2004). Waktu perdarahan diduga dapat dipercepat dengan
mengkonsumsi bahan pangan kaya gizi seperti susu. Susu yang biasa dikonsumsi dan
diperdagangkan saat ini yaitu susu sapi dan susu kedelai. Namun, tidak semua orang
mau mengkonsumsi susu sapi, terutama bagi vegetarian yang mengkonsumsi bahan
makanan nabati. Karena itu, susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif. Susu
kedelai mempunyai kandungan penting antara lain protein (isoflavon), mineral
(kalsium), vitamin (A, D, dan K), yang berperan pada pembekuan darah (Pdpersi,
2008). Susu kedelai ditambahkan dengan madu, diharapkan dapat memperbaiki sifat
kedua bahan tersebut dalam mempercepat waktu perdarahan. Hal ini dimungkinkan
karena madu mengandung bermacam-macam karbohidrat (glukosa), mineral
(kalsium), dan vitamin K (Wirasaputra, 2008). Vitamin K berhubungan erat dengan
aktivasi faktor-faktor pembekuan darah, sedangkan sebagian besar faktor pembekuan
darah tersebut adalah protein, dan sisanya adalah tromboplastin jaringan dan mineral
(kalsium). Dengan demikian, kandungan dalam kedua bahan tersebut diharapkan
dapat bekerja bersinergi dengan cara saling melengkapi kebutuhan bahan yang
berperan dalam waktu perdarahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan waktu perdarahan terhadap pemberian berbagai rasio susu kedelai-madu
lokal.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]