ANALISIS STABILITAS PADA PENYEBARAN PENYAKIT DBD DI KABUPATEN JEMBER DENGAN METODE SIR STOKASTIK
Abstract
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan sebuah penyakit yang
umum diderita oleh masyarakat. Jumlah penderita penyakit ini cenderung
meningkat dan meluas. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh
virus dengue. Jember merupakan salah satu kota yang jumlah penderitanya tingggi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menemukan 260 kasus demam berdarah (DB)
selama Januari hingga akhir Desember 2012. Penyebaran penyakit DBD yang
terjadi pada suatu populasi dapat dimodelkan ke dalam bentuk matematis. Tujuan
penelitian adalah: (1) mengetahui titik kesetimbangan penyebaran penyakit DBD
serta dinamika penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Jember menggunakan
model epidemik stokastik, (2) menganilisis penyebaran penyakit DBD di
Kabupaten Jember dengan interpolasi. Penelitian ini dibagi menjadi beberapa langkah. Langkah pertama adalah
mengkaji model epidemik SIR Stokastik, pada tahap ini peneliti akan mengkaji
literatur-literatur mengenai model SIR epidemik DBD. Langkah kedua adalah
mencari mean distribusi probabilitas individu terinfeksi. Langkah ketiga adalah
analisis kestabilan pada titik kesetimbangan model epidemik DBD, langkah ini
dilakukan dengan melihat tanda pada akar-akar polinomial karakteristik dari
matriks Jacobian. Langkah keempat adalah mencari nilai reproduksi dasar 𝑅
.
Langkah kelima adalah menyelesaikan model SIR Stokastik dan Interpolasi, tahap
ini dapat dilakukan dengan proses bivariat yang bergantung pada variabel random
I dan R. Langkah keenam adalah plot grafik, plot grafik pada langkah ini dilakukan
dengan software Maple 13. Berdasarakan penelitian, diperoleh bilangan reproduksi dasar 2,54 yang
artinya penyakit DBD bersifat endemik di Kabupaten Jember dan titik
kesetimbangan endemik
𝐸
1
=
(
𝑆
=
(
𝜇
𝑣1
𝜇
𝑣
, 𝐼
𝑣
+
𝑁
𝑣1
𝑣
𝑐
ℎ𝑣
, 𝑆
𝐼
ℎ
𝑁
ℎ
,
ℎ1
𝑐
ℎ𝑣
𝑁
ℎ
, 𝐼
𝐼
𝜇
ℎ
ℎ1
𝑣
𝑆
)
𝑣
,
𝜇
ℎ
𝜇
ℎ
𝑁
+𝑝+
ℎ
𝑐
𝑣ℎ
𝐼
𝑣
𝑁
ℎ
,
𝑁
𝑐
ℎ
𝑣ℎ
(𝜇
𝐼
𝑣
ℎ
𝑆
ix
ℎ
+𝛾
ℎ
)
)
=
(
499.071,22; 946,2; 4.018,83; 5.981,76
)
.
Probabilitas sebuah infeksi baru sebesar 0,0087, probabilitas kesembuhan dari satu
individu sebesar 0,013 dan populasi kematian dari satu individu terinfeksi sebesar
0,00029