DEMOKRATISASI MYANMAR DI BAWAH KEPEMIMPINAN THEIN SEIN
Abstract
Pada tahun 2007 Thein Sein diangkat sebagai perdana menteri menggantikan
Soe Win yang meninggal dunia oleh Jenderal Than Shwe. Hadirnya Thein Sein
sebagai pemimpin baru di Myanmar, membuat rakyat berharap banyak demi
perubahan di Myanmar. Kondisi negara yang hancur karena pemerintahan otoriter
junta militer, kebijakan menutup diri dari dunia internsional yang menyebakan
kesengsaran bagi rakyat. Bayaknya pelanggaran HAM, kebebasan dibatasi. Kondisi
politik yang hancur menyebabkan adanya krisis ekonomi karena keduanya
merupakan faktor yang sangat vital bagi kemajuan sebuah negara. Krisis ekonomi
tersebut, menjadikan Myanmar menjadi negara miskin dan terbelakang. Hal ini
menyebabkan krisis legitimasi kepada junta militer. Kondisi seperti ini, menyebabkan
Myanmar mendapatkan kecaman dunia internasional dan memberikan sanksi-sanksi
kepada Myanmar.
Demokratisasi yang dilakukan Thein Sein, dimulai dari membuka diri dari
dunia internasional memperbaiki citra Myanmar. Thein Sein juga mengadakan
pemilu tahun 2010 dan pemilu sela 2012. Hal ini bisa membuat keadaan Myanmar
menjadi ke arah yang lebih demokratis. Melakukan perdamaian dengan kelompokkelompok
minoritas, membebaskan para tahanan politik yang terjadi pada saat
kekuasaan junta militer, serta kehidupan pers yang lebih baik. Thein Sein juga
melakukan perubahan kabinet-kabinet yang beraliran keras demi memperkuat
demokratisasi yang terjadi.