• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TOKOH WANITA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHYUNINGSIH: KAJIAN PSIKOLOGI WANITA

    Thumbnail
    View/Open
    gdlhub- (17)processed_1.pdf (356.0Kb)
    Date
    2014-01-23
    Author
    ZULFA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hati Sinden adalah novel yang berlatar kehidupan orang Jawa. Novel ini menceritakan keadaan batin wanita Jawa terutama perjuangannya menjalani kehidupan. Penganalisisan ini mempunyai dua tujuan yaitu mendeskripsikan keterjalinan unsur-unsur dalam novel dan mendeskripsikan psikologi wanita yang terdapat dalam novel Hati Sinden. Tujuan dalam penganalisisan membutuhkan metode agar tujuan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam penganalisisan ini adalah pendekatan struktural dan psikologi Wanita. Pendekatan struktural dapat mengungkapkan unsur-unsur yang ada dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih. Psikologi wanita merupakan pendekatan yang dapat mengungkapkan keadaan psikis yang dialami oleh tokoh wanita. Pendekatan struktural yang digunakan meliputi tema, tokoh dan perwatakan, latar atau setting, serta konflik. Tema mayor novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih adalah dengan ketegaran dalam menjalani pilihan hidup, seseorang dapat sukses mendidik anak-anaknya. Terdapat tiga tema minor dalam novel Hati Sinden yaitu ibu tiri juga dapat memberikan kasih sayang yang tulus pada anak tirinya, penghianatan pasangan hidup di dalam rumah tangga menimbulkan kesengsaraan bagi orang lain, serta kekuasaan orang tua terhadap anak membawa pengaruh buruk bagi kehidupan anaknya. Tokoh utama dalam novel Hati Sinden adalah Sayem. Tokoh bawahan yaitu Simbah, Bapak, Simbok ( ibu kandung Sayem), Ibu tiri Sayem, Priyo, Tugiman, Parno. Latar tempat dalam novel Hati Sinden yaitu dusun Mungkung, panggung, rumah Simbah. Latar lingkungan meliputi latar lingkungan kehidupan orang Jawa yang masih memiliki pemikiran yang sederhana terhadap kehidupan terutama pada perjodohan, selain itu masyarakatnya mencintai kesenian. Latar sistem kehidupan meliputi ajaran orang Jawa mengenai pola hidup, selain itu juga terdapat ajaran yang diperoleh dari kesenian wayang. Latar alat meliputi gelang kuningan, gamelan, kebaya serta kartu induk. Sedangkan latar waktu yaitu malam Selasa dan malam Jum’at, siang hari, serta malam hari. Konflik antara manusia dan manusia terjadi antara Kang Wesi dan Parno, Sayem dengan pendatang baru. Komflik manusia dengan masyarakat terjadi pada Sayem dengan masyarakat desa, sinden dengan masyarakat. Konflik manusia dengan alam terjadi pada saat musim kemarau dan pada saat paceklik. Konflik antara ide satu dan ide yang lain terjadi pada Sayem. Sedangkan konflik seseorang dengan kata hatinya terjadi pada bapak dan Sayem. Penganalisisan psikologi wanita dalam novel Hati Sinden mengungkapkan keadaan batin yang dialami oleh tokoh perempuan. Beberapa aspek psikologi wanita yang digunakan dalam penganalisisan meliputi masa anak gadis kecil pra-pubertas, masa puber, anak gadis pada masa adolesens, wanita dewasa, dasar pertimbangan memilih jodoh, sifat khas wanita, serta titik patah dan fungsi revisi. Masa pra-pubertas meliputi masalah identifikasi dan masa kritis. Sayem mengidentifikasikan dirinya dengan ibu tirinya. Selain itu, Sayem mengalami masa kritis pada saat ia berani menentang keputusan Simbah. Masa puber juga memuat masalah identifikasi yang dilakukan Sayem terhadap ibu tirinya. Pada masa adolesens, Sayem mulai menemukan arah hidupnya dan setelah dewasa, arah hidupnya semakin jelas. Pada saat dewasa, Sayem dapat menentukan pilihan dan hidup mandiri. Dasar pertimbangan jodoh berdasarkan bibit, bebet, dan bobot. Dasar pertimbangan ini dilakukan Simbah, Sayem dan Sakinem. Sifat khas wanita meliputi keindahan, memelihara dan rendah hati. Sifat keindahan, memelihara dan rendah hati dimiliki oleh Sayem, ibu tiri, Sakinem dan Parti. Simbah memiliki sifat memelihara dan rendah hati. Sayem mengalami titik patah pada saat mengalami kegagalan pernikahan dan akhirnya mengalami fungsi revisi pada saat bertemu dengan Priyo.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22620
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2307]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository