HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi Kasus pada Narapidana dan Tahanan Narkoba Polres di LAPAS Kelas II-A Kabupaten Jember)
Abstract
Peningkatan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat dari
tahun ke tahun berhubungan dengan berbagai faktor, diantaranya yaitu tingkat
pengetahuan, peran lingkungan keluarga, dan peran lingkungan sepergaulan. Oleh
karena itu dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari tahu hubungan antara
tingkat pengetahuan, dan lingkungan pergaulan tehadap peningkatan penyalahgunaan
narkoba pada Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Jember yang di dalamnya
terdapat narapidana dan tahanan kasus narkoba. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan tindakan pencegahan atau penanganan yang
lebih efektif dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross
sectional. Lokasi penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kabupaten
Jember dengan besar sampel sebanyak 63 orang narapidana dan tahanan polres
dengan kasus penyalahgunaan narkoba. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
karakteristik (meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan), tingkat
pengetahuan, peran lingkungan keluarga, dan peran lingkungan sepergaulan.
Sedangkan variabel terikat adalah penyalahgunaan narkoba. Untuk mengetahui
hubungan antar variabel bebas dan terikat maka menggunakan uji statistik Spearman
Rank Corelation dengan a = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki (98,41%), berada pada kategori umur dewasa tua (41,26%),berpendidikan tinggi (53,96%), bermata pencaharian sebagai wirausaha atau swasta
(98,41%), dan memiliki pengetahuan tinggi tentang narkoba (49,20%). Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa peran lingkungan keluarga responden dengan
penyalahgunaan narkoba didominasi kategori tidak mendukung (53,96%), sedangkan
peran lingkungan sepergaulan responden dengan penyalahgunaan narkoba didominasi
kategori mendukung (58,73%). Hasil pengolahan data menggunakan uji statistik
Spearman Rank Corelation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan responden (p=0,044) dan peran lingkungan sepergaulan
responden (p=0,017) dengan penyalahgunaan narkoba sedangkan peran lingkungan
keluarga responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyalahgunaan
narkoba (p=0,112).
Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti menyarankan kepada setiap individu
untuk menciptakan iklim yang positif baik dalam lingkungan keluarga ataupun
lingkungan teman sepergaulan, dengan cara meningkatkan kualitas komunikasi dalam
keluarga sehingga tercipta sumber daya manusia yang lebih baik, serta melakukan
kegiatan yang bernilai sosial dan religius bersama teman sepergaulan seehingga
bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu peneliti juga menganggap perlunya proteksi
diri dan komitmen dari masing-masing individu untuk lebih selektif dalam menerima
setiap perubahan dari lingkungan terutama dari perubahan yang bersifat negatif
terhadap diri sendiri.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2275]