Show simple item record

dc.contributor.authorPaidi Supriyanto
dc.date.accessioned2014-01-23T13:56:36Z
dc.date.available2014-01-23T13:56:36Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070210204382
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22598
dc.description.abstractPenelitian ini didasarkan pada pengamatan awal di lapangan, yang menunjukkan kemampuan membaca puisi siswa kelas V Negororejo II Lumbang masih sangat rendah. Hal ini dapat kita ketahui dari hasil tes kemampuan membaca puisi siswa sebelum dilaksanakan tindakan menunjukkan bahwa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥ 65) hanya sebanyak 9 siswa dari total 18 orang siswa atau 50% dari jumlah siswa dan sisanya sebanyak 9 siswa masih belum mencapai ketuntasan nilai. Masalah rendahnya kemampuan membaca puisi siswa kelas V Negororejo II Lumbang tersebut dikarenakan oleh beberapa hal pertama siswa kesulitan dalam membacakan puisi, hal ini dapat dilihat dari cara membacakan puisi siswa masih menggunakan nada yang datar hanya sesekali memberikan penekanan kata dan siswa cenderung saling menyuruh jika disuruh membacakan puisi. Alasan kedua guru lebih memfokuskan menjelaskan materi kemudian guru menyuruh siswa membaca puisi di depan kelas dan tidak semua siswa mendapatkan kesempatan untuk membacakan puisinya, selain itu juga kurang sesuainya metode yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan puisi. Untuk mengatasi permasalahan itu digunakan teknik pemodelan, karena dalam pemodelan ini siswa dapat melihat secara langsung bagaimana cara pembacaan puisi yang baik dan benar. Model yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yang pertama guru kelas, yang kedua peneliti yang bertindak sebagai guru kelas dan rekaman pembacaan puisi, dan model yang ketiga adalah dengan menggunakan video pembacaan puisi yang diputar melalui media VCD dan televisi Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut; (1) Bagaimanakah penerapan teknik pemodelan yang dapat meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas V di SDN Negororejo II Lumbang; (2) Bagaimana kemampuan membaca puisi siswa kelas V di SDN Negororejo II Lumbang sebelum dan sesudah menggunakan teknik pemodelan. Selaras dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Penerapan membaca puisi dengan teknik pemodelan yang dapat meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas V di SDN Negororejo II Lumbang; (2) Kemampuan membaca puisi siswa kelas V di SDN Negororejo II Lumbang sebelum dan sesudah menggunakan teknik pemodelan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kolaboratif. Penelitian ini dilaksanankan di SDN Negororejo II, dikarenakan kemampuan membaca puisi siswa kelas lima di SD tersebut masih rendah. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari observasi dan wawancara sedangkan data kuantitatif didapat dari nilai tes kemampuan siswa dalam membacakan puisi. Sumber data dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Negororejo II. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca puisi siswa kelas V SDN Negororejo II masih rendah. Rendahnya kemampuan membaca puisi siswa pada siklus I terletak pada aspek intonasi dan aspek keberanian, sedangkan pada siklus II terletak pada aspek keberanian dan aspek penghayatan, tetapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan teknik pemodelan. Setelah diterapkan teknik pemodelan kemampuan membaca puisi siswa mengalami perubahan. Hal ini menjawab rumusan masalah tentang bagaimana kemampuan membaca puisi siswa kelas V di SDN Negororejo II Lumbang sebelum dan sesudah menggunakan teknik pemodelan. Perubahan tersebut dapat kita lihat pada siklus satu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥65) sebanyak 11 siswa atau 61% dari jumlah total 18 siswa. Pada siklus kedua jumlah siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥65) sebanyak 13 siswa atau 72% dari total 18 siswa. Sedangkan pada siklus ketiga jumlah siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥65) sebanyak 15 siswa atau 83% dari total 18 siswa. Jadi, secara klasikal (85% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai ≥ 65) siswa kelas 5 SDN Negororejo II sudah mencapai ketuntasan nilai. Hal itu dapat di ketahui dari siklus ketiga ketuntasan nilai (nilai ≥65) siswa telah mencapai 83% dari total 18 siswa. Selain hal tersebut dapat diketahui bahwa dalam tiap siklusnya kemampuan membaca puisi siswa mengalami peningkatan, misalnya dari siklus I ke siklus II jika dilihat dari jumlah siswa mengalami peningkatan sebanyak 2 siswa atau 11% dari total 18 siswa. Sedangkan dari siklus II ke siklus III jika dilihat dari jumlah siswa mengalami peningkatan sebanyak 2 siswa atau 11% dari total 18 siswa. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut (1) bagi guru-guru, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan mengalami keberhasilan, agar dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam materi membaca puisi, sebagai upaya dalam peningkatan hasil belajar siswa, (2) bagi sekolah, agar memberikan fasilitas atau media pembelajaran yang menunjang tercapainya pelaksanaan pembelajaran membaca puisi agar teknik pemodelan dapat berjalan lebih baik, (3) bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengarah pada kebaikan hingga pada akhirnya benar-benar dapat bermanfaat bagi banyak orang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204382;
dc.subjectKemampuan Membaca Puisi, Teknik Pemodelanen_US
dc.titleMeningkatkan Kemampuan Membaca Puisi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas V SD Negeri Negororejo II Lumbangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record