PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI SRTUKTUR ORGANISASI KABUPATEN, KOTA, DAN PROVINSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN SUMBERJAMBE 02 SEMESTER GANJIL 2009/2010
Abstract
Pembelajaran PKn adalah mata pelajaran untuk pengembangan kepribadian utuh dan menjadi warga negara yang baik memiliki nilai moral dan norma masyarakat sehingga menuntut siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Namun dari pembelajaran yang terlihat di SDN Sumberjambe 02 siswa yang aktif menjawab hanya sedikit dan terbatas pada siswa yang sama. Agar pembelajaran berhasil dan memotivasi siswa untuk aktif maka diperlukan variasi dalam pembelajaran salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Tujuan dari peneliti ini adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi struktur organisasi pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumberjambe 02 Tahun Pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumberjambe 02 pada tanggal 23 November sampai dengan 16 Desember 2009. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas di mana siswa kelas IV SDN Sumberjambe 02 mengalami kesulitan dalam memahami materi srtuktur organisasi kabupaten, kota dan provinsi. Metode pengumpulan data menggunakan metode Observasi,Tes dan Wawancara.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan pembelajaran terdiri dari pengenalan langkah-langkah metode jigsaw, presentasi kelas, pembentukan kelompok, pemberian tugas, pemberian nilai pada kemajuan masing-masing siswa, penyimpulan materi , pemberian soal formatif dan pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta kelompok terbaik. Hasil persentase dari ketuntasan belajar kognitif siswa secara klaksikal 90,9% dengan 30 orang tuntas dan 3 orang siswa yang tidak tuntas belajar sedangkan hasil belajar pada aspek afektif sebesar 75,75% dengan 25 orang tuntas dan 8 orang tidak tuntas.
Kesimpulan dari Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw, memiliki beberapa tahap yaitu pengenalan langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw, melakukan presentasi kelas, pembentukan kelompok, pemberian tugas atau kuis, pemberian nilai pada kemajuan masing-masing siswa, penyimpulan materi, pemberian soal formatif dan pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta kelompok terbaik. Persentase hasil ketuntasan belajar siswa secara klaksikal dengan meggunakan model pembelajaran tipe jigsaw mencapai 90,9% dengan 30 orang siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Pada aspek afektif hasil belajar mencapai 75,75% dengan 25 orang tuntas dan 8 orang tidak tuntas. Hal ini menujukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw dapat menjadi salah satu alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.