dc.description.abstract | Salah satu keterampilan membaca yang diajarkan kepada siswa SD adalah keterampilan membaca cerita. Membaca cerita yang dimaksud adalah kegiatan mengolah atau memproses bahan bacaan dengan tujuan untuk memahami isi cerita yang terdapat dalam bahan bacaan tersebut. Membaca cerita dapat membantu siswa memahami isi atau jalan cerita, memahami nama dan sifat para tokoh, serta dapat menceritakan kembali isi cerita dengan kalimat sendiri secara runtut. Melalui membaca cerita, siswa dapat belajar pentingnya menghargai nilai-nilai dalam menghadapi aneka ragam permasalahan dalam suatu kehidupan.
Dari hasil observasi di SDN Gambirono 02, ditemukan hasil kemampuan membaca cerita siswa masih rendah dan kurangnya minat baca siswa terhadap cerita yang terdapat dalam buku paket di sekolah. Pada saat kegiatan pembelajaran, siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi cerita secara menyeluruh, mengetahui nama para tokoh, sifat para tokoh, serta menceritakan kembali isi cerita dengan kalimat sendiri secara runtut.
Buku komik sangat bagus diterapkan pada pembelajaran membaca cerita karena buku komik memuat cerita yang berisi tentang rangkaian kejadian yang ada dalam cerita. Seorang anak yang tengah membaca komik tidak hanya melihat gambaran visual atau teksnya saja, tetapi juga memperhatikan detail gambarnya. Misalnya bagaimana karakter, mimik dari para tokohnya dan jalan ceritanya. Hal-hal tersebut dapat memperkaya kecerdasan visual, mengembangkan daya imajinasi anak, dan membantu siswa untuk memahami isi cerita secara menyeluruh. Selain itu, dengan adanya gambar-gambar yang menarik dapat membuat siswa lebih bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan, penelitian ini mengangkat permasalahan (1) bagaimanakah penerapan pembelajaran membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita siswa kelas III SDN Gambirono 02 melalui penggunaan buku komik; dan (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar membaca cerita siswa kelas III SDN Gambirono 02 melalui pembelajaran menggunakan buku komik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan di SDN Gambirono 02 dan diikuti oleh seluruh siswa kelas III sebanyak 20 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dan dilakukan kolaboratif antara peneliti dengan guru. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari observasi sedangkan kuantitatif didapat dari hasil tes berupa skor/nilai siswa dalam membaca cerita. Sumber data meliputi, guru kelas III SDN Gambirono 02 dan siswa kelas III SDn Gambirono 02. Instrumen penelitian dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu: 1) instrumen pengumpul data dan 2) instrumen pemandu analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran membaca cerita yang dipandang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita siswa kelas III SDN Gambirono 02 berlangsung dengan pembentukan kelompok pada kegiatan menjawab soal yang berkaitan dengan isi cerita dan menceritakan kembali isi cerita dengan kalimat sendiri secara runtut. Hal ini dilakukan agar siswa dapat bertukar pendapat dengan anggota kelompoknya, sehingga siswa dapat lebih mudah dalam menuliskan jawaban dari soal-soal yang diberikan oleh guru. Selain itu, guru lebih mudah membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pengggunaan buku komik dapat membuat siswa lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti pelajaran membaca. Pada tahap prasiklus terdapat 9 siswa (45%) yang mendapat nilai ≥ 60. Pada kegiatan siklus I terjadi peningkatan dari 9 siswa menjadi 13 siswa (65%) yang mendapat nilai ≥ 60, maka penggunaan buku komik belum dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita siswa. Melalui perbaikan perencanaan kegiatan pada siklus II dan meningkatnya kemampuan membaca cerita siswa, maka penggunaan buku komik dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita. Siswa sudah dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita serta dapat menceritakan kembali isi cerita dengan kalimat sendiri secara runtut. Siswa yang mendapat nilai ≥ 60 meningkat menjadi 13 siswa (95%) dan dapat dinyatakan tuntas secara klasikal.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, untuk guru kelas III SDN Gambirono 02, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pengajaran khususnya mengenai materi membaca cerita; kedua, untuk guru SD yang menjalani kasus serupa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa; ketiga, untuk Kepala Sekolah SDN Gambirono 02, memberikan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar yang berupa media pembelajaran; dan keempat, peneliti lanjut, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai masukan dan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan buku komik dalam pembelajaran membaca cerita | en_US |