TOKSISITAS GRANULA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.
Abstract
Aedes aegypti L. merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti L. juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Upaya-upaya apa yang sudah dilakukan antara lain dengan pemutusan rantai nyamuk penularnya dengan cara penaburan larvasida, fogging focus dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Daun sirih hijau (Piper betle L.) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pilihan sebagai insektisida alami. Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) mengandung minyak atsiri yang tediri hidroksi kavikol, kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metil eugenol, karvakol, terpen, seskuiterpen, diatase, gula, dan pati. Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan. Kekurangan dari ekstraksi adalah minyak atsiri dari bahan dapat terbawa oleh pelarut pada saat pemisahan dan mudah menguap. Untuk itu perlu diusahakan suatu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah cara garanulasi. Granul lebih tahan terhadap pengaruh udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh granula ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L, dan menentukan besarnya toksisitas granula ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L.
Penelitian dilaksanakan mulai 8 Juli sampai 27 November 2009 di Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi untuk uji hayati, sedangkan untuk granula ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dilakukan di Laboratorium Farmasi Bagian Farmasetika Program Studi Farmasi Universitas Jember. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), untuk perlakuan granula ekstrak daun sirih hijau terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L, menggunakan 5 serial konsentrasi (700 ppm, 1400 ppm, 2100 ppm, 2800 ppm, dan 3500 ppm,) dengan menggunakan tiga kali ulangan. Analisis data menggunakan Analisis Varian (ANAVA), jika terdapat beda maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf 5%. Untuk mengetahui hubungan variasi konsentrasi granula ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. digunakan Analisis Regresi. Dan untuk mengetahui nilai LC50-24 jam, LC50-48 jam, dan LC90–24 jam, LC90-48 jam dari serial konsentrasi granula ekstrak daun sirih (Piper betle L.) digunakan analisis probit.
Berdasarkan hasil dan analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa granula ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) toksik terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dengan nilai LC50 pada 24 jam dan 48 jam berturut-turut adalah 2419,95 ppm dan 3524,74 ppm sedangkan pada 48 jam didapatkan LC50 dan LC90 sebesar 1950,23 ppm dan 3068,79 ppm.