PENGUJIAN DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN
Abstract
Berbagai jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia, didapatkan mulai
dari ujung rambut sampai kaki serta di dalam tubuh. Hampir semua bagian tubuh
manusia dapat diserang oleh mikrobBerbagai jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia, didapatkan mulai dari ujung rambut sampai kaki serta di dalam tubuh. Hampir semua bagian tubuh manusia dapat diserang oleh mikroba patogen yang menyebabkan banyak jenis penyakit (Suriawiria, 1986). Salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam bakteri patogen adalah Shigella dysentriae dan Salmonella typhi. Pengobatan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya memakai tumbuhan berkhasiat obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapi. Tanaman Binahong (A. cordifolia (Tenore) Steen.) menurut Nabawi (2010), merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan untuk pengobatan mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat, diantaranya merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikro organisme. Penelitian Kurniawan (2009) dan Manoi & Balittro (2009), dari skrining fitokimia rimpang binahong memiliki kandungan alkaloid, saponin dan flavonoid yang bermanfaat sebagai senyawa antimikroba.
Penelitian yang berjudul pengujian daya hambat ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) terhadap pertumbuhan bakteri Patogen ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi F.MIPA Universitas Jember. Metode yang digunakan adalah metode difusi agar dengan sumuran dengan kontrol positif tetrasiklin 0,01% dan kontrol negatif Aquades. Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan.. Analisis data dengan uji ANAVA untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) terhadap pertumbuhan bakteri Bakteri patogen yang digunakan yaitu S. thypi dan S. dysentriae dan digunakan bakteri apatogen sebagai kontrol yaitu bakteri B. subtilis dan S. aureus, untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05, kemudian Analisis Paired-Sample T-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar pasangan sampel yaitu nilai zona hambatan bakteri patogen yaitu Shigella dysentriae dan Salmonella thypi dengan bakteri kontrol (apatogen) yaitu Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.Analisis data dengan uji ANAVA untuk melihat pengaruh ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri, kemudian untuk menguji perbedaan diantara perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan, kemudian Analisis Paired-Sample T-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar pasangan sampel yaitu nilai zona hambatan bakteri patogen yaitu Shigella dysentriae dan Salmonella thypi dengan bakteri kontrol (apatogen) yaitu Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi, Shigella dysentriae, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) Ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) pada bakteri Salmonella thypi adalah pada konsentrasi 0,9%, pada bakteri Shigella dysentriae adalah 0,8%, pada bakteri Bacillus subtilis adalah 0,2%, dan pada bakteri Staphylococcus aureus adalah 0,6%. Ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus daripada bakteri Bacillus subtilis, bakteri Shigella dysentriae dan bakteri Salmonella typhi.
a patogen yang menyebabkan banyak jenis
penyakit
Penelitian yang berjudul pengujian daya hambat ekstrak etanol daun binahong
pengaruh ekstrak etanol daun Binahong
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah ekstrak etanol daun
Binahong