UJI KEMANFAATAN PERASAN DAUN SALAM TERHADAP WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME) PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB-C
Abstract
Daun salam (Eugenia polyantha) dikenal sebai obat tradisional. Minyak atsiri
daun salam mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoid yang mampu
menghambat pelepasan asam arakhidonat dari membran sel dengan jalan memblok
jalur siklooksigenase. Penelitian eksperimental laboratoris ini bertujuan untuk
mengetahui efek perasan daun salam serta menentukan konsentrasi perasan yang
paling berpengaruh terhadap waktu perdarahan pada mencit jantan. Manfaat dari
penelitian ini adalah untuk menambah bukti ilmiah tentang kegunaan daun salam
sebagai tanaman obat tradisional alternatif baru yang lebih efektif dan terjangkau.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember. Jumlah sampel sebanyak 30 ekor mencit jantan dan terbagi
dalam 6 kelompok. Kelompok pertama diberi aquades sebagai kontrol negatif.
Kelompok kedua diberi aspirin sebagai kontrol positif. Kelompok ketiga, keempat,
kelima dan keenam berturut-turt diberi perasan daun salam 100%, 75%, 50% dan
25%. Bahan diberikan secara peroral 0,02 ml/g BB, setelah 30 menit ujung ekor
mencit dipotong sepanjang 5 mm. Waktu perdarahan dihitung dengan menggunakan
kertas serap wathman yang dibagi menjadi 16 kotak. Luka disentuhkan ringan pada
tiap-tiap kotak, 30 detik, sampai perdarahan berhenti dan dicatat waktu perdarahan.
Hasil yang diperoleh yaitu perasan daun salam memiliki efek anti trombotik,
yaitu pada pemberian perasan daun salam 75% dan 50%. Hal ini diduga karena
konsentrasi 75% dan 50% dapat merusak keseimbangan prostaglandin pada darah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perasan daun salam (Eugenia polantha)
memiliki efek terhadap perubahan waktu perdarahan. Perasan daun salam dengan
konsentrasi 75% dan 50% mempunyai efek pemanjangan waktu perdarahan yang
lebih baik bila dibandingkan dengan perasan daun salam 100% dan 25%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]