STUDI KOMPARASI EFISIENSI BAHAN BAKAR BRIKET LIMBAH BLOTONG DENGN PERBEDAAN MASSA CAMPURAN SEKAM ATAU SERBUK KAYU TERHADAP EFEKTIFITAS PEMBAKARAN
Abstract
Hasil dari tanaman tebu memiliki banyak hasil samping dalam
pengasahaannya dan pengolahannya menjadi gula. Dewasa ini dikenal 2 macam hasil
samping pabrik gula, yaitu tetes dan ampas. Hasil samping pabrik gula lainnya yang
bernilai tinggi adalah blotong. (http://cahyadi.start4all.com/2008/06/07/studikelayakan-
mesin-pencetak-briket-berpori/). Limbah sekam yang dihasilkan oleh
tempat penggilingan padi belum juga dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya limbah
sekam, limbah serbuk kayu pun belum dimanfaatkan dengan maksimal. Limbah yang
dihasilkan menjadi polusi bagi masyarakat sekitar, dengan adanya limbah tersebut
kemungkinan untuk dijadikan energi alternatif bahan bakar yang lebih efisiensi cukup
menarik, yaitu dengan mencampurkan sekam atau serbuk kayu pada limbah blotong.
Mengingat semakin melambung harga bahan bakar minyak. Bahan bakar limbah
blotong tanpa campuran dengan bahan bakar limbah blotong campuran sekam atau
serbuk kayu terdapat pebedaan pada campurannya, sehingga pelunya mengkaji
tentang Studi Komparasi Nilai Efisiensi Bahan Bakar Briket Limbah Blotong Dengan
Beberapa Massa Campuran Sekam Atau Serbuk Kayu Terhadap Efektifitas
Pembakaran. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Berapakah nilai efisiensi
bahan bakar briket limbah Blotong dengan beberapa massa campuran sekam dan
serbuk kayu terhadap efektifitas pembakaran ? (2) Adakah perbedaan nilai efisiensi
bahan bakar briket limbah blotong dengan beberapa massa campuran sekam dan
serbuk kayu terhadap efektifitas pembakaran ? (2) Tujuan dari penelitian ini adalah :
(1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai efisiensi bahan bakar briket
limbah Blotong dengan beberapa massa campuran sekam dan serbuk kayu terhadap efektifitas pembakaran (2) Untuk mengetahui berapa besar nilai efisiensi bahan bakar
briket limbah Blotong dengan beberapa massa campuran sekam dan serbuk kayu
terhadap efektifitas pembakaran (3) Mengurangi polusi udara.
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen, Daerah penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling Area. penelitian
dilakukan di Panji-Situbondo, pada bulan Juni sampai September 2010. Data yang
didapat dari penelitian ini adalah waktu (t) yang dibutuhkan untuk mendidihkan 1
liter air menggunakan bahan bakar briket limbah Blotong sebelum diderikan
campuran, dan waktu yang dibutuhkan setelah diberikan campuran sekam atau serbuk
kayu. Untuk menghitung adanya perbedaan nilai efisiensi waktu yang dibutuhkan
untuk mendidihkan air dengan briket limbah Blotong sebelum diberikan campuran
dengan sesudah diberikan campuran digunakan analisis statistik dengan
menggunanakan rumus t-tes. Menghitung besar nilai efisiensi menggunakan rumus
efisiensi.
Data yang didapatkan dari penelitian ini adalah waktu (t) yang dibutuhkan
untuk memdidihkan 1 liter air dengan menggunakan bahan bakar 100% limbah
blotong (t a ) 15,64 menit, 10% sekam : 90% limbah Blotong (tb) 14,66 menit, 30%
sekam : 70% limbah Blotong (tc) 10,40 menit, 50% sekam : 50% limbah Blotong (td)
12,38 menit, 70% sekam : 30% limbah Blotong (te) 35,20 menit, 90% sekam :10%
limbah Blotong (tf) 40,62 menit. 10% serbuk kayu : 90% limbah Blotong (tg) 13,56
menit, 30% serbuk kayu : 70% limbah Blotong (th) 10,82 menit, 50% serbuk kayu :
50% limbah Blotong (ti) 8,26 menit, 70% serbuk kayu : 30% limbah Blotong (tj)
22,6 menit, 90% serbuk kayu : 10% limbah Blotong (tk) 24,74 menit. Anlisa uji T
menunjukkan bahwa nilai thitung > t tabel sehingga hipotesis nilai Ho ditolak dan
hipotesis alternative diterima (Ha) diterima, jadi dapat dnyatakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara nilai efisiensi waktu yang dibutuhkan untuk
mendidihkan 1 liter air. Bahan bakar campuran sekam 30% dan limbah blotong 70%
membutuhkan waktu lebih singkat 5,24 menit dari pada menggunakan bahan bakar
Limbah blotong tanpa campuran. Nilai efisiensi waktu sebesar 30,84 limbah blotong tanpa campuran. Nilai efisiensi waktu sebesar 30,84% lebih hemat
waktu. Bahan bakar campuran serbuk kayu 50% dan limbah blotong 50%
membutuhkan waktu lebih singkat 7,38 menit dengan nilai efisiensi sebesar 47,19% ,
Dikarenakan api yang dihasilkan blotong relatif tetap (konstan) dan warna api kebirubiruan.
Kesimpulan penelitian ini adalah : (1) Bahan bakar campuran 50% serbuk
kayu dan 50% limbah blotong membutuhkan waktu paling singkat sebesar 7,38 menit
dari pada bahan bakar limbah blotong tanpa campuaran maupun bahan bakar
campuran sekam dengan efisiensi waktu sebesar 47,19% (2)Terdapat perbedaan yang
sinifikan pada efisiensi waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan 1 liter air,
didalam penggunaan beberapa campuran sekam dan serbuk kayu pada limbah
blotong dengan bahan bakar limbah blotong tanpa campuran.