GAYA KEPENGARANGAN ANDREA HIRATA DALAM NOVEL SANG PEMIMPI
Abstract
Gaya kepengarangan adalah cara pengarang menuangkan ide kreatifnya dalam
sebuah karya sastra, termasuk novel, dengan rasa keindahan melalui medium bahasa.
Andrea Hirata adalah salah satu pengarang Indonesia yang fenomenal lewat tetralogi
Laskar Pelangi, salah satunya novel Sang Pemimpi. Penelitian ini akan membahas
gaya kepengarangan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi. Ranah kajian gaya
kepengarangan cukup luas. Cakupan gaya yang akan dikaji dalam penelitian ini
meliputi: penggunaan diksi, penggunaan kalimat, penggunaan ragam bahasa,
penggunaan simbol, penggunaan gaya bahasa, cara penggambaran rupa dan watak
tokoh. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) bagaimanakah
penggunaan diksi dalam gaya kepengarangan Andrea Hirata yang terdapat dalam
novel Sang Pemimpi?; (2) bagaimanakah penggunaan kalimat dalam gaya
kepengarangan Andrea Hirata yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi?; (3)
bagaimanakah penggunaan ragam bahasa dalam gaya kepengarangan Andrea Hirata
yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi?; (4) bagaimanakah penggunaan simbol
dalam gaya kepengarangan Andrea Hirata yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi?;
(5) bagaimanakah penggunaan gaya bahasa dalam gaya kepengarangan Andrea Hirata
yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi?; dan (6) bagaimanakah cara pelukisan atau
penggambaran rupa dan watak tokoh dalam gaya kepengarangan Andrea Hirata yang
terdapat dalam novel Sang Pemimpi?.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan
pendekatan kajian stilistika. Data dalam penelitian ini adalah berupa tulisan, baik
berbentuk kata-kata, kalimat, maupun paragraf. Sumber data pada penelitian ini
adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata cetakan ke-18 dan diterbitkan oleh
PT Bentang Pustaka pada bulan Maret 2008. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode stilistika. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian
berupa pemandu pengumpul data dan pemandu analisis data. Prosedur penelitian
yang terdiri dari tiga tahap yaitu (1) tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan; (3) tahap
penyelesaian.
Hasil penelitian ini berupa deskripsi gaya kepengarangan Andrea Hirata
dalam novel Sang Pemimpi dari segi penggunaan diksi atau frase, penggunaan
kalimat, penggunaan ragam bahasa, penggunaan simbol, penggunaan gaya bahasa,
dan cara penggambaran rupa dan watak tokoh. Dari segi penggunaan diksi atau
frase ditemukan hasil penelitian berupa penggunaan kata atau frasa bahasa daerah
sebagai kata panggilan, penggunaan kata atau frase bahasa Inggris, dan penggunaan
kata-kata ilmiah. Penggunaan diksi atau frase tersebut bertujuan untuk
mensingkronkan ide dengan usaha yang harus dilakukan. Dari segi penggunaan kalimat ditemukan hasil penelitian berupa pengunaan kalimat dengan gaya
berimbang. Penggunaan kalimat dengan gaya berimbang memiliki makna bahwa
harus ada keseimbangan antara mimpi dengan usaha dalam meraih mimpi itu. Dari
segi penggunaan ragam bahasa ditemukan hasil penelitian berupa penggunaan
ragam bahasa campur kode, dan penggunaan ragam bahasa ilmiah. Penggunaan
ragam bahasa tersebut memberikan gambaran tentang putra daerah yang dapat
berkeliling dunia dan menamatkan S2 di luar negeri dan tidak lupa terhadap daerah
asalnya. Dari segi penggunaan simbol ditemukan hasil penelitian berupa
penggunaan simbol benda. Penggunaan simbol-simbol tersebut memiliki makna
bahwa dalam bercita-cita atau bermimpi harus memiliki pendirian teguh, tekad yang
kuat dan sabar karena banyak rintangan yang harus dihadapi. Dari segi penggunaan
gaya bahasa ditemukan hasil penelitian berupa penggunaan dua gaya bahasa dalam
satu kalimat, dan penggunaan kata ilmiah dalam gaya bahasanya. penggunaan gaya
bahasa terebut memiliki makna bahwa jangan melupakan daerah asal jika sudah
berhasil meraih mimpi. Penggunaan gaya bahasa tersebut memiliki makna bahwa
Dari segi cara penggambaran rupa dan watak tokoh ditemukan hasil penelitian
berupa penggunaan teknik ekspositoris dan gabungan teknik ekspositoris dan
dramatik. Penggunaan teknik tersebut memberikan kemudahan dan kejelasan bagi
pembacanya dalam mengikuti ceritanya.
Simpulan yang diambil dari paparan hasil dan pembahasan dalam penelitian
ini adalah gaya kepengarangan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi berupa
gaya edealis. Gaya edialis artinya dunia yang digambarkan penuh dengan harapan
dan cita-cita. Dari simpulan di atas dapat diambil pelajaran bahwa putra daerah pun
bisa meraih apa yang dicita-citakan dengan semangat, kerja keras dan pendirian yang
teguh, walaupun berasal dari tingkat ekonomi rendah dan jauh dari hingar bingar
kemodernsasian.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagi peneliti lain,
hasil penelitian atau kajian ini sebaiknya digunakan sebagai salah satu acuan
perbandingan untuk penelitian gaya kepengarangan yang lainnya. (2) Bagi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian atau kajian
ini sebaiknya digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kesastraan.