dc.description.abstract | Gondok yang terjadi karena kekurangan yodium akan berdampak pada
penurunan tingkat kecerdasan atau IQ anak. Setiap penderita Kretin akan mengalami
penurunan skor IQ sebesar 50 di bawah normal, pada penderita GAKY (Gondok
Akibat Kekurangan Yodium) bukan kretin akan mengalami penurunan skor IQ
sebesar 10 dibawah normal sedangkan pada penderita gondok akan mengalami
penurunan skor IQ sebesar 5 dibawah normal (Departemen Kesehatan RI, 1995).
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa
penduduk yang tinggal di daerah rawan yodium telah kehilangan IQ sebesar 13,5 poin
lebih rendah dibandingkan dengan yang tinggal di daerah cukup yodium. Indonesia
diperkirakan telah defisit tingkat kecerdasan sebesar 140 juta IQ poin. Keadaan ini
tentu amat berpengaruh pada upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penyakit
gondok dengan tingkat intelegensi pada siswa sekolah dasar di (SDN) Darsono 2.
Penelitian dilakukan di SDN Darsono 2 Jember pada bulan Mei 2010. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa
kelas I, II, III, IV, V, VI. Pengambilan sampel diambil secara simple stratified
random sampling dan didapatkan sebanyak 50 responden. Data diperoleh dengan
menggunakan tes palpasi dan tes intelegensi. Data dari hasil tes palpasi dan
intelegensi disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Dari penelitian ini diperoleh,hasil palpasi menunjukkan 22% berada pada
Grade O, 40% berada pada Grade IA dan 38% berada pada Grade IB. Dan hasil tes
intelegensi menunjukkan bahwa 24% berada pada rata-rata, 44% dibawah rata-rata
dan 32% ditingkat retardasi mental borderline.Pada Grade O,sebanyak 100% berada pada tingkat IQ rata-rata, pada Grade
IA, sebanyak 65% berada pada tingkat IQ dibawah rata-rata, pada Grade IB,
sebanyak 52,6%,berada pada tingkat IQ retardasi mental borderline.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penyakit gondok
dengan tingkat intelegensia dengan p=0,00, dengan koefisien korelasi sebesar 0,685.
Berdasarkan hasil tersebut,diharapkan program pencegahan dan penanggulangan
penyakit gondok lebih ditingkatkan lagi terutama pada sasaran anak sekolah di daerah
endemik berat penyakit gondok. | en_US |