Show simple item record

dc.contributor.authorENY ERNAWATI
dc.date.accessioned2014-01-23T09:29:53Z
dc.date.available2014-01-23T09:29:53Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM080210274038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22493
dc.description.abstractPelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa cukup sulit dan tidak menarik bagi banyak siswa di sekolah. Salah satunya materi yang berhubungan dengan geometri dalam hal ini bangun ruang. Hal ini berdampak buruk bagi prestasi/hasil belajar siswa. SDN Sanenrejo 05 merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Kabupaten Jember. Pembelajaran matematika yang berlangsung di SD ini masih menggunakan metode ceramah. Guru hanya memberikan pengertian jaring-jaring kubus dan balok. Siswa tidak pernah tahu asal diperolehnya jaring-jaring tersebut, siswa tidak diberi kesempatan untuk menggali dan menemukan sendiri dari mana jaring-jaring tersebut diperoleh. Nilai ulangan harian siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok menunjukkan bahwa hasil belajar siswa terhadap materi tersebut sangat rendah, ini terbukti dari jumlah siswa kelas V sebanyak 17 anak, hanya 10 siswa yang memperoleh hasil diatas 6,5. Discovery / penemuan secara terbimbing dari guru merupakan salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi-materi yang berhubungan dengan geometri dengan bantuan alat peraga. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui implementasi metode discovery dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar jaring-jaring kubus dan balok siswa kelas V SDN Sanenrejo 05 Tempurejo Jember? Lokasi penelitian adalah SDN Sanenrejo 05 yang beralamat di dusun Mandilis Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 17 siswa, seorang guru kelas dan seorang observer. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, implementasi / tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada siklus I aktivitas siswa sebesar 65 %, aktivitas guru 79,5 % dan hasil ketuntasan belajar siswa masih sebesar 70 %. Karena indikator keberhasilan masih belum tercapai, maka perlu dilanjutkan dalam siklus II, dan hasilnya aktifitas siswa meningkat menjadi 76 %, aktifitas guru 83,3 % dan ketuntasan belajar siswa 88 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran metode discovery dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar jaring-jaring kubus dan balok siswa kelas V SDN Sanenrejo 05 Tempurejo Jember. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan agar seorang guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, siswa diajak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, salah satunya yaitu dengan menggunakan metode discovery, guru diharapkan dapat menggunakan suatu media atau alat peraga pembelajaran yang dipergunakan untuk membantu siswa dalam belajar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210274038;
dc.subjectHasil Belajar, Teori Belajar Bruner, Metode Discoveryen_US
dc.titlePENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER DALAM PEMBELAJARAN METODE DISCOVERY PADA JARING – JARING KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN SANENREJO 05 TEMPUREJO - JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record