dc.description.abstract | Konsentrasi geografis yang berkembang adalah Indeks Ellison-Glaeser dengan
dua tipe model aglomerasi, yaitu knowledge spillover dan natural advantage (Ellison
dan Glaeser, 1997). Dua tipe ini menjelaskan bahwa yang menjadi dasar masalah
pada daerah-daerah terbelakang sehingga tetap tertinggal dari daerah lain yaitu
knowledge spillover mencerminkan daya tangkap stakeholder memahami dan
mempelajari kemajuan usaha khususnya dari daerah maju dan natural advantage
merupakan keunggulan komparatif atau alamiah yang secara spesifik dimiliki suatu
daerah sehingga potensi tersebut sebagai dasar pijakan kemajuan di segala sektor di
daerah itu. Dalam penjelasan dasar tentang lokalisasi industri terkait dengan specific
spillover atau luapan keunggulan secara spesifik menjelaskan bahwa industri akan
beraglomerasi bila lokasi atau area industri tersebut mempunyai keunggulan alamiah
(natural advantage) tertentu, salah satunya dalam hal ini biaya. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa keunggulan alamiah memberikan porsi yang substansial dalam
mengobservasi konsentrasi geografis.
Kebijakan pembangunan wilayah dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dan
potensi utama wilayah bersangkutan. Hal ini perlu dilakukan karena potensi yang
ada pada masing-masing daerah ternyata sangat bervariasi. Apabila prioritas
pengembangan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah
tersebut maka sumber daya kurang dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu,
diteliti potensi suatu daerah yang dilihat berdasarkan sektor ekonomi PDRB di
Kabupaten Situbondo. Tujuan penelitian ini adalah yang pertama untuk
mengidentifikasi konsentrasi sektor ekonomi akibat adanya pengaruh knowledge
spillover dan natural advantage di Kabupaten Situbondo, dan yang kedua yaitu untuk
mengetahui sektor mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan
Domestik Regional Bruto di Kabupaten Situbondo.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif-eksploratif yaitu
perpaduan antara metode kuantitatif dan kualitatif, dimana kuantitatif akan lebih
diperkuat dengan pengujian atau penjelasan secara kualitatif dengan mendeskripsikan
kondisi geografis secara konsentrasi spasial sektor ekonomi di Kabupaten Situbondo.
Penelitian ini menggunakan analisis Indeks Ellison-Glaeser dan Location Quotient
(LQ).
Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Ellison-Glaeser dan Location Quotient
(LQ), maka dapat diinterpretasikan sektor potensial dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Situbondo tahun 2005–2009
menggunakan analisis Indeks Ellison-Glaeser yaitu diketahui bahwa Sektor yang
sangat kuat di Kabupaten Situbondo dilihat secara konsentrasi geografisnya dari nilai
tambah sektor ekonomi yakni terjadi pada sektor pertanian dengan jumlah rasio yakni
sebesar 1,5424. Sedangkan analisis yang kedua yaitu Location Quotient (LQ)
merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan sektor unggulan suatu daerah
yang harus dibandingkan dengan konsentrasi secara geografis dan spesialisasi dari
industri pada wilayah tersebut, karena dengan adanya spesialisasi industri pada suatu
daerah akan meningkatkan produktivitas industri pada daerah tersebut. Selain itu,
adanya konsentrasi secara geografis juga akan mengurangi adanya high cost economy
antar daerah dalam kawasan sektor ekonomi di Kabupaten Situbondo yang saling
berdekatan yaitu sektor petanian dan disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan
restoran. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai PDRB
Kabupaten Situbondo adalah di sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini sesuai
dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni pada tahun 2005–2009 nilai
kontribusi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan
dengan jumlah rasio kontribusi sebesar 1,5917. | en_US |