OPTIMASI KOMPOSISI XANTHAN GUM DAN HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA SEBAGAI SISTEM FLOATING DAN MUCOADHESIVE TABLET TEOFILIN
Abstract
Teofilin merupakan salah satu derivat xantin yang digunakan pada
pengobatan asma kronik, serangan asma akut, dan penyakit paru obstruktif kronik.
Frekuensi pengobatan yang terlalu sering, masalah toksisitas, dan terjadinya
perbedaan pada respon klinik oleh karena fluktuasi konsentrasi teofilin dalam
serum menyebabkan sediaan tablet teofilin banyak direkomendasikan dalam
bentuk sediaan lepas lambat. Salah satu bentuk sediaan lepas lambat tersebut yaitu
sistem GRDDS (Gastroretentive Drug Delivery System) yang mempertahankan
sediaan dalam saluran pencernaan. Sebagai contoh dari sistem GRDDS ini yaitu
kombinasi sistem floating (sistem mengapung) dan sistem mucoadhesive (sistem
lekat mukosa).Formulasi sediaan lepas lambat dengan sistem floating atau mucoadhesive,
membutuhkan polimer agar dapat mengontrol pelepasan obat dari sediaan.
Polimer ini juga menentukan kemampuan sediaan untuk dapat mengapung dan
melekat pada mukosa lambung. Pada penelitian ini digunakan hidroksipropil
metilselulosa (HPMC) sebagai polimer floating dan xanthan gum sebagai polimer
mucoadhesive. Kedua polimer yang digunakan ini selanjutnya dioptimasi dengan
tujuan untuk mengetahui komposisi optimum dari kedua polimer serta interaksi
keduanya terhadap respon yang telah ditentukan. Metode optimasi yang
digunakan yaitu desain faktorial.Tahapan penelitian yang dilakukan adalah pembuatan campuran serbuk,
evaluasi campuran serbuk yang meliputi sifat alir, kecepatan alir, dan uji
homogenitas serbuk, kompresi campuran serbuk menjadi tablet, pengujian sifat
fisik tablet, pengujian kemampuan mengapung, pengujian kemampuan
mengembang, pengujian kekuatan lekat mukosa (mucoadhesive) serta pengujian pelepasan teofilin dari tablet. Formula optimum ditentukan menggunakan
software design expert 8.0.2 berdasarkan respon kemampuan mengapung,
kekuatan mucoadhesive, dan pelepasan teofilin dengan parameter nilai DE600.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat formula memiliki sifat alir
yang jelek dilihat dari kecepatan alir dan sudut diamnya, tetapi campuran serbuk
pada keempat formula tersebut bercampur secara homogen yang ditunjukkan
dengan nilai persentase koefisien variasi pada uji homogenitas teofilin kurang dari
5%. Tablet yang telah dikompresi menunjukkan sifat fisik yang baik dengan bobot
tablet yang seragam dan nilai kerapuhan tablet kurang dari 1%. Pada pengujian
kemampuan mengapung dihasilkan bahwa floating lag time F1<F2<F3<F4
dengan durasi mengapung (floating duration time) semua formula lebih dari 12
jam. Pengujian kemampuan mengembang tablet (swelling index) dan pengujian
kekuatan mucoadhesive juga menunjukkan hasil yang sama yaitu F1<F2<F3<F4
sedangkan pada uji pelepasan teofilin menggunakan konsep DE600, nilai DE600
dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu F1>F2>F3>F4.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan HPMC dan Xanthan Gum dapat meningkatkan floating lag time,
mempertahankan floating duration time hingga 12 jam dan meningkatkan
kekuatan mucoadhesive tablet. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan
software design expert 8.0.2 dan dihasilkan bahwa komposisi optimum untuk
tablet teofilin sistem floating dan mucoadhesive yang memenuhi kriteria floating
lag time antara 20-600 detik, floating duration time selama 12 jam, kekuatan
mucoadhesive 20-40 gram, dan nilai DE600 antara 40-55% yaitu dengan jumlah
HPMC pada rentang 80,00 mg hingga 160,00 mg serta Xanthan gum pada rentang
50,00 mg hingga 97,06 mg.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]