PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SELF EFFICACY PENGGUNA NARKOBA UNTUK BERHENTI MENGGUNAKAN NARKOBA (Studi pada Mantan Pengguna Narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya)
Abstract
Penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan oleh siapa saja. Dukungan sosial
(keluarga, masyarakat dan teman sebaya) dapat memberikan pengaruh agar pengguna
narkoba dapat mengatasi hambatan yang muncul selama proses pemulihan dan
meningkatkan self efficacy untuh sembuh dari ketergatungan narkoba. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial terhadap self efficacy
pengguna narkoba untuk berhenti menggunakan narkoba pada mantan pengguna
narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya dengan melihat nilai
signifikannya.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan metode penelitian
cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh populasi, yaitu
mantan pengguna narkoba yang sedang menjalani proses rehabilitasi narkoba dengan
jumlah 29 responden. Alat yang digunakan adalah kuesioner dan data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabulasi. Variabel bebas penelitian adalah dukungan sosial
yang meliputi dukungan keluarga, masyarakat dan teman sebaya, sedangkan variabel
terikat penelitian adalah self efficacy pengguna narkoba untuk berhenti menggunakan
narkoba. Untuk mengetahui pengaruh antar variabel diuji menggunakan regresi
ordinal dengan α=0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 29 responden, responden terdiri dari 27
responden laki-laki dan 2 responden perempuan; 37,9 % berumur 21-30 tahun; 51,7
% sudah menikah; 44,8 % berasal dari Surabaya; 62,1 % berpendidikan SMA; 58,6 %
bekerja sebagai wiraswasta; 31,0 % lama menggunakan narkoba selama 9-11 tahun
dan 65,5 % sumber memperoleh informasi narkoba berasal dari teman. Pendidikan
orang tua responden, 44,8 % ayah dan ibu responden tamat SMA. Pekerjaan orang
tua responden, 58,6 % ayah responden bekerja sebagai wiraswasta sedangkan 51,7 %
ibu responden tidak bekerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 79,3% responden memiliki
pengetahuan yang cukup tentang narkoba. Sedangkan untuk tingkat sikap terhadap
narkoba, 86,2 % responden memiliki tingkat sikap positif. Tingkat dukungan sosial
pada responden dapat dibedakan menjadi tiga. Tingkat dukungan keluarga 51,7 %
tinggi, Tingkat dukungan masyarakat 55,2 % rendah, Tingkat dukungan teman sebaya
72,4 % tinggi. Tingkat self efficacy untuk berhenti menggunakan narkoba pada
responden 69,0% tinggi.
Hasil analisis data menggunakan uji regresi ordinal α=0,05 dengan bantuan
program SPSS menunjukkan bahwa variabel dukungan keluarga (p=0,006) dan
variabel dukungan teman sebaya (p=0,013) mempunyai pengaruh terhadap variabel
self efficacy. Sedangkan variabel dukungan masyarakat (p=0,243) tidak mempunyai
pengaruh terhadap self efficacy karena p>0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
variabel dukungan keluarga dan dukungan teman sebaya berpengaruh terhadap self
efficacy untuk berhenti menggunakan narkoba. Sedangkan dukungan sosial yang
paling berpengaruh terhadap self efficacy responden untuk berhenti menggunakan
narkoba yaitu dukungan sosial dari keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dipertimbangkan untuk menciptakan
suasana yang positif dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan teman sebaya,
dengan cara meningkatkan kualitas komunikasi dalam keluarga, dengan memiliki
cukup waktu untuk berinteraksi dengan keluarga, saling menghargai, saling percaya
dan memliki keterbukaan sehingga dapat mencegah penyalahgunaan narkoba akibat
kurangnya pengawasan keluarga dan keadaan keluarga yang tidak harmonis; serta
melakukan kegiatan yang bernilai sosial dan religius bersama teman sebaya sehingga
dapat memotivasi diri secara efektif pada responden untuk sembuh dari
ketergantungan narkoba.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]