dc.description.abstract | Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif dimana pelayanan promotif adalah
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi,
sedangkan pelayanan preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar
terhindar dari penyakit. Setiap institusi penyedia pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit, dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
para pasiennya tanpa memandang status sosial maupun ekonomi yang artinya
pelayanan yang dilakukan dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat tanpa
terkecuali.Keberadaan Depo Farmasi di dalam rumah sakit sangat penting karena
pasien tidak perlu kesulitan untuk mencari Depo Farmasi di luar karena semua
obat yang diperlukan oleh pasien sudah tersedia di Depo Farmasi yang berada di
dalam rumah sakit. Pemanfaatan pelayanan Depo Farmasi oleh pasien Askes
maupun pasien Jamkesmas mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
mencapai 100%. Akan tetapi untuk pasien umum yang memanfaatkan pelayanan
Depo Farmasi pada tahun 2009 hanya 13,8%, tahun 2010 turun menjadi 10% dan
pada tahun 2011 naik tetapi hanya sekitar 18,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
masih rendahnya pemanfaatan pelayanan Depo Farmasi oleh pasien umum. Tujuan
penelitian ini adalah mengkaji faktor yang berhubungan dengan pemilihan
pemanfaatan pelayanan Depo Farmasi Umum Instalasi Rawat Jalan RSD dr.
Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang berdasarkan
waktunya termasuk penelitian cross sectional. Penelitian ini berlokasi di Instalasi Rawat Jalan RSD dr. Soebandi Jember. Data primer dalam penelitian ini meliputi
pemilihan pemanfaatan pelayanan Depo Farmasi, pendapatan pasien, pengetahuan
pasien, ketersediaan fasilitas, pengalaman pasien, harga obat, pelayanan Depo
Farmasi, kecukupan obat dan pemberian informasi. Data tersebut dikumpulkan
dengan menggunakan teknik wawancara disertai dengan panduan wawancara.
Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik
statistik yaitu uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi = 0,05.
Hasil Penelitian menunjukkan dari 96 responden, sebagian besar responden
(57,3%) berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar responden (57,3%)
berusia antara 18 - < 40 tahun yang tergolong dalam kategori dewasa dini. Jika
dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar responden (71,9%) memiliki tingkat
pendidikan SMA dan dari segi pekerjaan, sebagian besar responden (39,6%)
bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI. Pengetahuan, pengalaman, pelayanan Depo
Farmasi, harga obat dan pemberian informasi dengan pemilihan pemanfaatan
pelayanan Depo Farmasi Umum Instalasi Rawat Jalan RSD dr. Soebandi Jember.
Sedangkan pendapatan, ketersediaan fasilitas dan kecukupan obat tidak
berhubungan dengan pemilihan pemanfaatan pelayanan Depo Farmasi Umum
Instalasi Rawat Jalan RSD dr. Soebandi Jember.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak rumah sakit sebaiknya
meningkatkan pelayanan mempertimbangkan rekomendasi dari pasien untuk
menambah fasilitas di Depo Farmasi umum, memisahkan ruang pelayanan dan
memberikan nomor antrian agar pasien mengetahui giliran mereka untuk
mengambil obat sehingga dengan ini diharapkan semakin banyak pasien yang
memanfaatkan pelayanan di Depo Farmasi Umum Instalasi Rawat Jalan RSD dr.
Soebandi Jember | en_US |