Show simple item record

dc.contributor.authorR r. Laksmi Wulandari
dc.date.accessioned2014-01-23T07:46:36Z
dc.date.available2014-01-23T07:46:36Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22363
dc.description.abstractPermasalahan yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar fisika siswa di SMA, akibat PBM yang kurang sesuai dengan karakteristik dan hakikat pembelajaran IPA (fisika). Proses pembelajaran di sekolah menurut siswa masih dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Akibatnya, siswa memiliki pengetahuan yang rendah pada mata pelajaran tersebut dan berdampak pada rendahnya hasil belajar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka akan perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk dapat memecahkan masalahnya. Model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran model Problem Posing dengan memberikan suatu masalah yang belum terpecahkan dan meminta siswa untuk menyelesaikannya. Model Problem Posing dipadukan dengan metode tugas terstruktur. Metode ini mewajibkan siswa untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran karena guru memberikan tugastugas yang kompleks tetapi realistik kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan model Problem Posing disertai metode tugas tersturktur dengan pembelajaran konvensional? (2) Bagaimanakah aktivitas belajar siswa menggunakan Model Problem Posing dengan metode tugas tersturktur dalam pembelajaran fisika di SMA? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Problem Posing disertai metode tugas tersturktur dengan pembelajaran konvensional di SMA.; (2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama mengikuti model Problem Posing disertai metode tugas terstruktur.; Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian eksperimen dengan rancangan Design Randomized Post Test Only Control Group. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu SMA di Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang belajar tentang konsep Hukum Newton di SMA. Responden dalam penelitian ini adalah salah satu kelas yang belajar konsep Hukum Newton di SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Data dianalisis dengan (1) Uji paired samples t test dengan program SPSS 16 untuk menjawab rumusan masalah pertama; (2) Persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah kedua. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) < 0,05 dengan demikian hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika sebelum dan sesudah pembelajaran Model Problem Posing dengan Metode Tugas Terstruktur. Uji aktivitas hasil belajar fisika pada pembelajaran Model Problem Posing Dengan Metode Tugas Terstruktur diperoleh persentase 88,54%, angka ini masuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa (1) Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada pembelajaran dengan Model Problem Posing dengan Metode Tugas Terstruktur terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas X SMA Negeri 5 Jember; (2) Pembelajaran Model Problem Posing Dengan Metode Tugas Terstruktur tergolong baik digunakan dalam pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 5 Jemberen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries80210102002;
dc.subjectPEMBELAJARAN FISIKAen_US
dc.titleP E NERA P A N M ODE L PROB LEM POSING DENG AN M E T ODE T UG AS T E RST RU K T UR DA L AM P E M B E L AJA RA N F IS I K A DI S M Aen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record