FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DESA DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini berjudul “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMISKINAN DESA DI KABUPATEN JEMBER”. Penelitian yang dilakukan
dengan mempergunakan Data Potensi Desa (PODES) Kabupaten Jember Tahun 2008,
ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Mengetahui pengaruh faktor Aksesibilitas dan
infrastruktur ekonomi, Faktor Kwalitas Sumberdaya Manusia terhadap Faktor
kemiskinan desa di Kabupaten Jember; (2) Untuk Mengetahui Tipologi desa-desa di
Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam jenis
penelitian explanatory (penjelasan). Singarimbun (1989, 34) menjelaskan bahwa
penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan
menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian explanatory (penjelasan) ini
menggunakan analisis penjelasan untuk memperoleh pola dan informasi tentang
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi suatu desa berkategori miskin atau tidak.
Analisis deskriptif dalam penelitian menggunakan statistik deskriptif yang
memfokuskan pada metode deskripsi data secara grafis dan metode numerik (angka)
dalam mendeskriptifkan data, sehingga dapat memberikan gambaran tentang
karakteristik tipologi desa miskin. Hasil penelitian antara lain adalah : (1)
Berdasarkan analisis data terbukti bahwa ada dua factor utama yakni aksesibilitas &
kestersediaan infrastruktur serta faktor utama kwalitas sumberdaya manusia yang
mempengaruhi kondisi desa tersebut miskin. Faktor Utama pertama didominasi oleh
ketersediaan fasilitas pendidikan, banyaknya lembaga pendidikan dan ketrampilan
serta keberadaan kelembagaan ekonomi khususnya yang berkaitan dengan
kelembagaan pasar output (barang dan jasa) maupun kelembagaan input (pasar faktor
produksi). Secara umum kendala kwalitas sumberdaya manusia menjadi kendala
utama dan dominan. Factor tersebut tampak dari indikstor jumlah dan proporsi buruh
tani yang besar, proporsi keluarga pertanian yang besar. Dua factor terakhir tersebut
Sangay dominan, hal ini bisa dimaklumi mengingat kinerja sektor tersebut di hulu
dan hilir tidak dikuasai petani. Akibatnya petani dan bruh tani cenderung miskin. (2)
Tipologi pedesaan di Kabupaten Jember yang berjumlah 247 desa/kalurahan dapat
diklasifikasikan sebagai relatif merata, yakni 37 % kategori maju; 36 % kategori
transisi baik karena aksesibilitas dan ektersediaan infrastruktur maupun koalitas
kependudukan yang kurang berkwalitas; serta 27 % berkategori desa miskin. Hal ini
bisa dimaklumi karena wilayah ini mempunyai basis ekonomi di pertanian
khususnya tanaman pangan dan perkebunan, dimana dua sub sector tersebut
kinerjanya cenderung menurun.Penelitian ini menyarankan beberapa hal. (1) Upaya pembangunan wilayah
agar mempertimbangakan masalah pemerataan alokasi sumberdaya khususnya
disparitas karena faktor kwalitas kependudukan dan aksesibilitas serta ketersediaan
infrastruktur dis etiap desa. Untuk itu direkomendasikan dalam upaya mengurangi
kemiskinan harus diperkuat upaya pemberdayaan masyarakat dan pendampingan
yang benar dan mempunyai visi yang jelas; (2) Upaya pemberdayaan masyarakat
khususnya di pedesaan lebih diutamakan pada rumah tan gga petani agar
diintegrasikans ecara hulu-hilir dan integrasi secara spasial.
Collections
- MT-Science of Economic [204]