PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X MA HUSNUL RI’AYAH SITUBONDO
Abstract
Konjungsi menjadi unsur yang sangat penting dalam pembentukan wacana
terutama dalam wacana tulis termasuk dalam karangan, karena dengan hadirnya
konjungsi yang tepat maka hubungan antarklausa atau kalimat menjadi padu sehingga
ide yang disampaikan menjadi mudah dipahami. Kelas X adalah kelas yang siswasiswanya
baru memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas jadi kemampuan siswa
dalam menulis masih seperti siswa Sekolah Menengah Pertama. Begitu juga
kemampuan siswa siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah Situbondo dalam menggunakan
konjungsi. Penggunaan konjungsi dalam karangan narasi siswa perlu dikaji ulang,
karena ada kesalahan yang mengakibatkan kalimat yang dihasilkan tidak padu. Oleh
karena itu, rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: (1) bagaimanakah bentuk
konjungsi yang digunakan dalam karangan narasi siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah
Situbondo? meliputi: bentuk konjungsi intrakalimat dan bentuk konjungsi
antarkalimat; dan (2) bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan konjungsi dalam
karangan narasi siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah Situbondo? meliputi: bentuk
kesalahan konjungsi intrakalimat dan bentuk kesalahan konjungsi antarkalimat.
Tujuannya adalah: (1) mendeskripsikan bentuk konjungsi antarkalimat yang
digunakan dalam karangan narasi siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah Situbondo yang
meliputi: bentuk konjungsi intrakalimat dan bentuk konjungsi antarkalimat; (2)
mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan narasi
siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah Situbondo yang meliputi: bentuk kesalahan
konjungsi intrakalimat dan bentuk kesalahan konjungsi antarkalimat.Tinjauan pustaka meliputi; (1) pengertian konjungsi, (2) jenis-jenis konjungsi
(3) aturan penggunaan konjungsi, (4) kalimat majemuk, (5) pengertian mengarang,
(6) jenis-jenis karangan (pengertian karangan narasi), dan (7) kerangka teori.
Rancangan penelitian adalah kualitatif sedangkan jenis penelitian adalah
deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung konjungsi,
sedangkan sumber data adalah karangan narasi siswa kelas X MA Husnul Ri’ayah
Situbondo yang pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan
data adalah metode tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian berupa tabel pemandu pengumpul data dan
tabel pemandu analisis data. Prosedur penelitian meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap
persiapan; (2) tahap pelaksanaan; dan (3) tahap penyelesaian.
Dalam karangan narasi siswa bentuk penggunaan konjungsi intrakalimat
maupun bentuk penggunaan konjungsi antarkalimat sebagian sudah tepat. Akan
tetapi, masih ada penggunaan konjungsi intrakalimat dan antarkalimat yang kurang
tepat sehingga mengakibatkan kalimat yang dihasilkan kurang padu dan logis. Siswa
lebih banyak menggunakan konjungsi intrakalimat daripada konjungsi antarkalimat.
Hal ini dapat diamati dari 111 bentuk penggunaan konjungsi intrakalimat dan 18
bentuk penggunaan konjungsi antarkalimat. Bentuk kesalahan penggunaan konjungsi
intrakalimat dan bentuk kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat dapat
disimpulkan bahwa siswa kurang mampu dalam menggunakan konjungsi baik
konjungsi intrakalimat maupun konjungsi antarkalimat. Bentuk kesalahan
penggunaan konjungsi lebih banyak terdapat pada bentuk kesalahan intrakalimat
daripada bentuk kesalahan konjungsi antarkalimat. Hal ini dapat diamati dari 19
kesalahan penggunaan konjungsi intrakalimat dan 10 kesalahan penggunaan
konjungsi antarkalimat. Saran penelitian ini antara lain (1) bagi siswa, dijadikan
pengalaman menggunakan konjungsi dalam menulis karangan narasi, (2) bagi guru
Bahasa Indonesia, dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk menghasilkan output
yang lebih baik, (3) bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat digunakan untuk
mengadakan penelitian sejenis dengan kajian yang lebih luas.