dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara agraris, sehingga sektor pertanian menjadi salah
satu sektor penting yang mendukung perekonomian Indonesia. Hal ini menyebabkan
bidang pertanian harus memacu diri untuk dapat meningkatkan hasilnya. Namun,
menurut Widiastuti (2001) peningkatan hasil pertanian selalu diikuti dengan
peningkatan limbah pertanian yang sering menimbulkan masalah bagi masyarakat.
Sebagian besar petani menganggap jerami padi sebagai limbah yang mengganggu
pengolahan tanah dan penanaman padi, sehingga mereka membiarkan jerami
miliknya diambil oleh orang lain atau membakarnya di tempat (BPTP, 2009).
Membakar jerami menimbulkan banyak kerugian, terutama merusak lingkungan dan
keseimbangan hayati. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut menurut
Widiastuti (2001) adalah dengan mengubah limbah menjadi media tumbuh jamur
dengan cara pengomposan. Menurut Harijati, dkk (dalam Ayunin, 2002) proses
pengomposan dikatakan baik apabila proses tersebut dapat berjalan dalam waktu
singkat, sehingga unsur hara yang diperlukan tanah dan tanaman menjadi lebih cepat
tersedia. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk memanfaatkan EM-4 sebagai
aktivator dalam pengomposan media tumbuh jamur merang sehingga diharapkan
didapatkan hasil yang maksimal dalam pertumbuhan dan produksi jamur merang
dengan masa produksi yang dipersingkat.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan mengkreasikan sumber belajar (Depdiksas, 2004). Biologi
sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Dengan pengamatan secara langsung akan
mempermudah pemahaman siswa untuk mengetahui salah satu bentuk dari
bioteknologi konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian
Effetive Microorganism-4 (EM-4) dan waktu pengomposan dengan konsentrasi
tertentu dan waktu pengomposan selama 6 hari serta interaksinya pada medium
tumbuh terhadap pertumbuhan dan produksi jamur merang (Volvariella volvaceae
(Bull. Ex. Fr.)) sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi. Penelitian
ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang disusun dengan pola dasar
Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor
pertama adalah konsentrasi EM-4 dan faktor kedua adalah waktu pengomposan, dan
dilanjutkan dengan pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik dan uji validasi terhadap
LKPD sebagai sumber belajar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat
ditarik beberapa kesimpulan terdapat pengaruh pemberian Effetive Microorganism-4
(EM-4) dan waktu pengomposan pada medium tumbuh terhadap pertumbuhan dan
produksi jamur merang (Volvariella volvaceae Bull. Ex Fr.). Perlakuan e
(52,92
g) pada panen keenam merupakan kombinasi perlakuan konsentrasi EM-4 dan waktu
pengomposan terbaik terhadap berat basah jamur merang tetapi memberikan hasil
tidak berbeda nyata. Perlakuan e
3
w
1
0
w
2
(14,19 g) pada panen kedua merupakan
kombinasi perlakuan konsentrasi EM-4 dan waktu pengomposan terbaik terhadap
berat basah jamur merang yang memberikan hasil beda nyata. Dan perlakuan e
(78 buah) pada panen ketiga merupakan kombinasi perlakuan konsentrasi EM-4 dan
waktu pengomposan terbaik terhadap jumlah tubuh buah jamur merang yang
memberikan hasil berbeda nyata. Terdapat interaksi positif pengaruh pemberian
Effetive Microorganism-4 (EM-4) dan waktu pengomposan pada medium tumbuh
terhadap berat basah (e
) jamur merang (Volvariella
volvaceae Bull. Ex Fr.). Pengaruh EM-4 dan waktu pengomposan pada medium
3
w
1
) dan jumlah tubuh buah (e
1
w
2
1
w
2 tumbuh terhadap pertumbuhan dan produksi jamur merang berdasarkan hasil uji
validasi terhadap LKPD di MGMP Jember sebanyak 64,3% guru menyatakan baik
bila digunakan sebagai sumber belajar Biologi. | en_US |