dc.description.abstract | Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika SMPN 3 Jenggawah pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih bersifat konvensional maka dalam penelitian ini diterapkan pembelajaran kontekstual melalui hands on activity.
Model pembelajaran kontekstual melalui hands on activity merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman konsep matematika untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan, aktivitas, dan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kontekstual melalui hands on activity. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMPN 3 Jenggawah semester genap
tahun ajaran 2010/2011, yang berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Model penelitiannya menggunakan model skema Hopkins yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Desain penelitian menurut model skema Hopkins terdiri dari tindakan pendahuluan, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada setiap akhir siklus diberikan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. Metode pengumpulan data yaitu observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual melalui hands on activity pada pokok bahasan prisma dan limas di kels VIIIA SMP 3 Jenggawah semester genap tahun ajaran 2010/2011 dapat diterima siswa dengan baik dan berjalan dengan lancar. Hal ini bisa dilihat dari hasil analisis data observasi aktivitas guru dan siswa oleh observer. Pada siklus I pembelajaran pertama diperoleh aktivitas siswa mencapai 62,05% dan pada pertemuan 2 sebesar 69,75% artinya aktivitas siswa meningkat 7,7%. Peningkatan aktivitas siswa selama siklus II yaitu pada pertemuan 1 sebesar 77% dan sebesar 82,56% pada pertemuan 2 artinya aktivitas siswa meningkat 5,56%. Selain aktifitas siswa, aktifitas guru juga mengalami peningkatan. Persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama 85%, pertemuan kedua 90%, pertemuan ketiga
90%, dan pada pertemuan keempat 95%. Sehungga rata-rata persentase keaktifan guru dalam empat pembelajaran adalah 90%. Selain itu, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 70,73%
dengan nilai rata-rata kelas sebesar 77,83 meningkat pada siklus II sebesar 85,37% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 86,95. Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan bahwa pembelajaran
kontekstual melalui hands on activity sudah efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi prisma dan limas. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. | en_US |