dc.description.abstract | Saat ini dunia Kedokteran menyatakan rokok sebagai suatu ancaman
terhadap kesehatan manusia, dengan adanya pengetahuan mendetail mengenai
mekanisme merokok yang menyebabkan berbagai penyakit. Peningkatan jumlah
perokok di dunia disebabkan belum adanya pengertian yang baik dan sulitnya
mengubah perilaku untuk berhenti merokok serta keengganan para perokok untuk
berhenti merokok (Suryono, 2001). Data Survey Kesehatan Nasional Indonesia
tahun 2004 menunjukkan bahwa 34,5% orang Indonesia adalah perokok, yang
berarti ada lebih dari 60 juta perokok di Indonesia.
Setiap batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan lebih dari 4000
bahan kimia beracun yang membahayakan dan dapat menyebabkan kematian.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Seseorang yang mencoba
merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun.
Rokok memiliki dampak yang sangat buruk, sebab rokok merusak hampir
seluruh organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya
akan muncul dalam jangka waktu yang lama yakni di atas 5 tahun (McNeill,
2004).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh merokok
terhadap viskositas darah melalui pemeriksaan hematokrit. Penelitian ini
dilaksanakan di Pondok Pesantren Riyadus Sholihin Al Amin dan Laboratorium
Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Jember dengan waktu penelitian
bulan Desember 2010 – Juni 2011. Populasi dan sampel yang digunakan dalam
ix
penelitian penelitian ini adalah laki-laki yang tinggal di lingkungan Pondok Pesantren
Riyadus Sholihin Al Amin. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling dan subyek yang menjadi sampel adalah yang memenuhi
kriteria inklusi. Setelah terpilih, sebanyak 42 subyek penelitian yang terbagi
dalam 2 kelompok, yakni kelompok perokok dan kelompok non perokok. Masingmasing
kelompok akan dilakukan wawancara kemudian diambil darahnya untuk
dilihat kadar hematokrit antara perokok dan non perokok.
Hasil pengukuran kadar hematokrit tersebut kemudian dianalisis dengan
uji Chi-Square. Setelah mendapat data dan dilakukan analisis data, didapatkan
hasil 0,013 (α <0,05) yang berarti terdapat pengaruh antara kebiasaan merokok | en_US |