INVENTARISASI PENGGUNAAN BERBAGAI PESTISIDA NABATI SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI
Abstract
Pertanian merupakan dasar industri, dan sektor pertanian merupakan suatu industri yang tersebar dan terbesar di seluruh dunia. Tuntutan masyarakat dunia terhadap produk pertanian menjadi bertambah tinggi terutama masyarakat negara maju, tidak jarang hasil produk pertanian Indonesia yang siap ekspor ditolak hanya karena tidak memenuhi syarat mutu maupun kandungan residu pestisida yang melebihi ambang toleransi (Abadi, 2005). Sejalan dengan berkembangnya animo masyarakat akan produk pertanian dan perkebunan yang sehat serta dikelola secara berkelanjutan maka trend penggunaan pestisida nabati menjadi semakin meningkat. Hal ini mendorong dilakukannya upaya pemanfaatan tumbuhan sebagai pestisida nabati.
Suku Osing merupakan salah satu aset budaya yang memiliki banyak potensi didalamnya mengenai kehidupan yang masih dekat dan terkait dengan alam. Suku Osing merupakan perpaduan budaya dan tradisi yang ada di Banyuwangi. Warisan budaya yang unik mampu menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke kawasan Desa Wisata Osing. Wisatawan umumnya membawa peradaban modern yang dapat menggeser sejumlah pengetahuan lokal masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan tumbuhan pestisida nabati menjadi semakin hilang. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai macam tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida nabati, mengetahui cara penggunaan pestisida nabati dan mengetahui persentase penggunaan pestisida nabati dan pestisida buatan oleh Suku Osing.
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif eksploratif, dengan Suku Osing yang menggunakan pestisida nabati sebagai sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Snowball Sampling. Denganmenentukan sampel awal (informan kunci/key informan) kemudian menentukan
sampel berikutnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan kunci. Setelah
menentukan sampel dilakukan interview informan, pengumpulan data didapatkan dari
wawancara semi-struktural dengan informan yang menggunakan berbagai tumbuhan
sebagai pestisida nabati, dengan menggunakan tipe pertanyaan open-ended dan
dilakukan analisis data.
Hasil penelitian pada Suku Osing Banyuwangi Desa Kemiren, Desa Paspan
Kecamatan Glagah Dan Desa Banjar Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Didapatkan 35 orang yang menjadi sampel penelitian. Sampel diperoleh dari desa
yang sudah menjadi objek penelitian yaitu Desa Kemiren sebanyak 16 orang, Desa
Banjar sebanyak 9 orang dan Desa Paspan sebanyak 10 orang. Dari 35 narasumber
terinventarisir 16 tumbuhan dan 2 bahan lain yang digunakan sebagai pestisida
nabati. Dari 16 tumbuhan ini digunakan untuk mengendalikan 8 macam hama dan
penyakit yang menyerang tanaman petani dengan 22 ramuan alami. Dari tabel
persentase, persentase penggunaan yang paling tinggi hanya diatas 20%, sehingga
tidak ada tumbuhan pestisida nabati yang penggunaannya lebih dari 50%. Tumbuhan
yang penggunaanya lebih dari 20% meliputi pinang (Areca catechu L.), sirsak
(Annona muricata L.), tembakau (Nicotiana tabacum L.), dan tuba (Derris elliptica
L.), ke empat tumbuhan tersebut mempunyai persentase penggunaan yang sedang.
Sedangkan sisa tumbuhan yang lain mempunyai persentase penggunaan yang relatif
rendah yakni sampai 20%.
Pestisida nabati yang digunakan oleh Suku Osing digunakan secara turun
temurun dan diwariskan dari generasi ke generasi dengan pewarisan budaya yang ada
di Suku Osing. Tetapi dengan kemajuan zaman petani mendapatkan informasi tentang
penggunaan pestisida nabati tidak hanya dari orang tua, petani mendapatkan
informasi penggunaan tumbuhan sebagai pestisida nabati dari petugas PPL (petugas
penyuluh lapangan) dan dari buku-buku pertanian.