ANALISIS PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN DISSIMILAR ANTARA STAINLESS STEEL AISI 316L DAN BAJA KARBON RENDAH ST 37 DENGAN PENGELASAN GTAW (GAS TUNGSTEN ARC WELDING)
Abstract
DMW (Dissimilar Metal Welding) adalah suatu proses pengelasan antara dua
logam yang memiliki sifat mekanik, komposisi serta properties yang berbeda. DMW
ini sering dipakai ketika dibutuhkan perbedaan sifat mekanik atau sifat lainnya dalam
aplikasi.
Pada penelitian ini sumber panas yang digunakan yaitu Gas Tungsten Arc
Welding (GTAW) dengan variasi kuat arus, dengan metode pengambilan data
dilakukan secara eksperimental dari sampel bahan hasil pengelasan 100 A, 120 A,
140 A, antara baja karbon rendah ST 37 dan SS 316L dengan filler metal TGS 309.
Pengujian hasil cacat pengelasan berupa porositas dan retak dilakukan dengan
pengujian radiografi dan penetrant, untuk pengamatan struktur mikro daerah HAZ
las, dilakukan menggunakan optical microscope. Pengujian kekerasan dilakukan
dengan metode vickers.
Pada pengelasan dengan variasi kuat arus 100 A dan 120 A terdapat porositas
pada bagian dalam daerah lasan. Porositas terjadi karena adanya gas H
tidak dapat berdifusi keluar dari logam padat pada saat proses pengelasan. Pada
daerah untuk titik pengujian 4 (SS 316L VS Weldment), daerah yang memiliki
kekerasan paling tinggi terdapat pada pengelasan dengan variasi kuat arus 140 A, hal
ini disebabkan akibat terjadinya sensitisasi pada temperature 450
vii
o
-600
C, input panas
yang besar serta kecepatan pengelasan yang sama dengan variasi kuat arus 100 A dan
120 A akan menimbulkan masukan panas yang besar sehingga akan terjadi
pendinginan lambat yang dapat menimbulkan terbentuknya karbida chrome,
sensitisasi pada pada pengelasan SS mengakibatkan peningkatan kekerasan. Dari hasil seluruh pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, variasi kuat
arus 120 A merupakan kuat arus yang tepat digunakan untuk pengelasan dissimilar
antara stainless steel 316L dan baja karbon rendah ST 37 dengan tebal 6 mm. Hal ini
dikarenakan sedikitnya porositas hasil pengelasan, input panas yang sesuai sehingga
menghasilkan ukuran butir yang halus namun tidak mengakibatkan presipitas karbida
chrome yang tinggi akibat pendinginan lambat, daerah HAZ yang tidak terlalu lebar
dan hasil pengujian tarik yang menunjukan nilai UTS paling tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]