Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Fluida Dinamis Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Purwoharjo
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dengan
Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Fluida Dinamis
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Purwoharjo; Niken Islami A; 060210192073;
2011; 46 Halaman; Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains
yang menerangkan berbagai gejala dan kejadian alam, yang memungkinkan
penelitian dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara
matematis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum. Bahan pelajaran fisika
untuk berbagai kalangan tentunya tidak lepas dari teori. Untuk mengetahui teori
tersebut, cara belajar siswa harus diawali dengan membaca. Salah satu materi
pada mata pelajaran fisika yang membutuhkan banyak materi adalah pada pokok
bahasan fluida materi bahasan fluida dinamis. Berdasarkan fakta yang ada telah
diketahui bahwa dikalangan siswa telah berkembang kesan bahwa pelajaran fisika
merupakan salah satu pelajaran yang tidak digemari siswa karena motivasi untuk
belajar fisika, sehingga ada anggapan bahwa fisika itu sulit dan membosankan.
Pembelajaran konvensional dalam prakteknya cenderung mengacu pada
pandangan behavioristik. Proses pembelajaran konvensional ini cenderung
terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan
materi yang berorientasi pada hasil belajar tanpa memperhatikan bagaimana
proses pembelajaran terjadi. Dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai objek
dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan
dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, dengan kegiatan belajar
mengajar fisika yang berlangsung searah yaitu guru sebagai pusat kegiatan,
sedang siswa diposisikan sebagai obyek yang akan selalu menerima apa yang
disampaikan oleh guru.
vii
Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi
siswa disebabkan fisika selalu identik dengan menghafal rumus dan ketika
pembelajaran siswa cenderung pasif. SMA Negeri 1 Purwoharjo adalah salah satu
sekolah yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan observasi kegiatan
belajar mengajar yang terjadi di SMA Negeri 1 Purwoharjo, Terlihat kurang bisa
diterima siswa dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1) Ketika KBM
berlangsung siswa aktif cenderung ramai; 2) siswa aktif cenderung menganggu
teman yang lain; 3) tidak memperhatikan penjelasan guru; 4) untuk siswa yang
pendiam lebih banyak mencatat; 5) siswa yang tiak pendiam lebih sering bermain
sendiri.
Guru hendaknya tidak menyajikan materi pelajaran fisika dalam bentuk
yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika
diharapkan siswa dapat belajar merumuskan masalah, untuk menarik siswa lebih
aktif berfikir dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan strategi
pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir aktif dan tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
membantu siswa berfikir aktif untuk memperoleh suatu konsep dibantu
pertanyaan-pertanyaan dari teman sebaya adalah Model Pembelajaran Kooperatif
Group Investigation dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika
Pada Fluida Dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengkaji pengaruh
model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan metode eksperimen
terhadap hasil belajar fisika siswa pada pembelajaran fisika kelas XI IPA SMA
Negeri 1 purwoharjo. (2) mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif
Group Investigation dengan metode eksperimen terhadap aktivitas belajar siswa
pada pembelajaran Fisika di SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwoharjo. Responden penelitian ditentukan
setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster
random sampling. Rancangan penelitian menggunakan post-test control design.
viii
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent Sample t-tes. Untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama, menggunakan persentase aktivitas
klasikal untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan SPSS 16 menunjukkan rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas
kontrol. Setelah dikonsultasikan pada taraf signifikasi 5% hasilnya 0,001>0,000.
Dengan demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan dengan hasil belajar kelas control. Hasil analisis aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation dengan metode eksperimen pada pertemuan
pertama dan kedua diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 75 % dan
termasuk pada kategori aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) Model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan
menggunakan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar fisika. (2)
Model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan menggunakan
metode eksperimen berpengaruh terhadap aktivitas siswa.