KARAKTERISTIK PENGERINGAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus Ostreatus) MENGGUNAKAN MESIN PENGERING TIPE FLUIDIZED BED
Abstract
Jamur merupakan bahan pangan yang mudah rusak apabila tidak cepat diolah. Dahulu jamur merupakan bahan dasar dalam pembuatan obat tradisional. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan penelitian terhadap jamur, pada saat ini jamur banyak dikembangkan untuk dijadikan bahan pangan alternatif. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pengeringan jamur tiram putih menggunakan mesin pengering tipe fluidized bed karena metode pengeringan ini masih belum banyak dilakukan. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan aliran udara pengering terhadap laju pengeringan jamur tiram putih menggunakan pengering tipe fluidized bed dan menentukan model pengeringan yang sesuai untuk mendeskripsikan karakteristik laju pengeringan jamur tiram putih. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan yang meliputi pengukuran kadar air awal bahan, laju pengeringan dan penentuan kadar air kesetimbangan, serta penelitian utama yang dilakukan secara berkelanjutan dengan rancangan percobaan pengeringan jamur tiram putih pada interval waktu tertentu menggunakan kombinasi suhu 50, 60, 70°C dan kecepatan aliran panas 50, 60, 70m³/jam. Diawali dengan kombinasi suhu terendah hingga kombinasi terbesar. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan pada jam kerja selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pengeringan yang terjadi selama kurang dari 2 jam. Kadar air awal jamur tiram putih berkisar 91–92% Wba atau 1100–1150% Db. uji validitas persamaan Page dan Newton sesuai untuk mendiskripsikan karakteristik laju pengeringan jamur tiram putih pada kombinasi suhu 70°C dan kecepatan aliran panas 70m³ /jam. Hal ini ditunjukkan pada Model Persamaan Newton nilai RMSE 0,003;
nilai P 0,03; nilai R² 0,995. Sedangkan pada Model Persamaan Page nilai RMSE 0,004; nilai P 0,04; nilai R² 0,994