MODELISASI LIONTIN KALUNG DAN ANTING
Abstract
Barang perhiasan seperti halnya kalung, anting, gelang, bros, dan pin dapat
menambah citra penampilan dan kepercayaan diri seseorang dalam menghadiri acaraacara
formal
maupun
non
formal.
Bagian
utama
kalung
dan
anting
yang
memberikan
keindahan
yaitu
liontin.
Dengan
demikian,
pemodelan
liontin
sangat
diperlukan
untuk
mengembangkan
variasi model liontin baik dari bentuk, kesimetrian, maupun
kesetimbangan ukuran liontin. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memodelisasi
bentuk liontin yang mencirikan penggabungan benda-benda geometri datar dan
geometri ruang.
Dalam penelitian modelisasi liontin ini dibagi menjadi beberapa tahapan.
Tahapan pertama adalah memodelisasi liontin pada dimensi dua dengan bentuk dasar
segitiga sama kaki. Dalam hal ini membagi daerah segitiga sama kaki menjadi dua
bagian yaitu daerah segitiga dan daerah trapesium kemudian mengisi daerah tersebut
dengan model-model liontin. Tahapan kedua adalah memodelisasi kerangka liontin
cekung dan cembung pada dimensi tiga beralaskan poligon segi enam beraturan dan
berketinggian 𝑡. Dalam hal ini membagi ketinggian kerangka liontin dan mengisi
ketinggian tersebut dengan benda geometri datar dan geometri ruang. Selanjutnya
tahapan terakhir dilakukan programasi untuk memodelisasi liontin tersebut dengan
bantuan software Maple 12.
Hasil penelitian ini didapatkan dua prosedur untuk memodelisasi liontin
kalung dan anting, yang pertama prosedur untuk memodelisasi liontin pada dimensi
dua dengan bentuk dasar segitiga sama kaki dan kedua untuk memodelisasi kerangka liontin cekung dan cembung. Prosedur pertama langkah-langkahnya sebagai berikut.
Pertama, menetapkan dua buah titik masing-masing terletak pada sisi kaki segitiga
sama kaki dan menarik segmen garis melalui kedua buah titik tersebut sehingga
membagi daerah segitiga sama kaki menjadi dua bagian, yaitu daerah segitiga dan
daerah trapesium. Kedua, membangun pola-pola bentuk liontin, yaitu: (a) membagi
ketinggian dan tingkatan pada daerah segitiga kemudian mengisi tiap tingkatan
dengan potongan kurva (lingkaran atau elips) sehingga terbangun pola simetri dan
bertingkat dan (b) membagi ketinggian dan bagian pada daerah trapesium kemudian
mengisi tiap tingkatan dengan potongan kurva (lingkaran atau elips) sehingga
terbangun pola simetri dan bertingkat. Sedangkan prosedur kedua langkahlangkahnya
sebagai berikut. Pertama, menetapkan jarak titik berat ke titik sudut alas
kerangka liontin serta tinggi kerangka liontin tersebut. Kedua, menetapkan jumlah
dan jenis benda geometri datar dan geometri ruang pembangun kerangka liontin.
Ketiga, membangun potongan-potongan kurva (segmen garis, lingkaran, dan elips)
pada bidang XOZ dan YOZ dengan titik ujung-titik ujungnya terletak pada titik sudut
benda-benda geometri datar dan geometri ruang.