dc.description.abstract | Kopi (Coffea sp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk
dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan
bila dibiarkan tumbuh bebas dapat mencapai tinggi 12 meter. Daunnya bulat telur
dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang dan
ranting-rantingnya. Terdapat dua jenis tanaman kopi yaitu kopi arabika dan kopi
robusta. Tanaman kopi robusta mempunyai sifat menyerbuk silang (self sterile),
sehingga harus diperbanyak secara vegetatif agar sifat unggul yang dimiliki tetap
terjamin.
Teknik perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan yaitu dengan teknik
sambungan, dengan tujuan untuk mempersingkat waktu pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan prestasi kerja pelaksanaannya. Sambungan menjamin bahwa bahan
tanaman akan memiliki sifat genetik yang seragam. Selain itu, dalam perbanyakan ini
perlu dilakukan kombinasi sambungan. Kombinasi sambungan pertama yaitu dengan
cara menggunakan kopi Robusta sebagai batang bawah dan kopi Arabika sebagai
batang atas. Kombinasi sambungan kedua yaitu menggunakan kopi Arabika sebagai
batang bawah dan kopi Robusta sebagai batang atas. Ini dilakukan dengan tujuan
untuk membandingkan hasil sambungan yang lebih baik. Penambahan auksin dalam
penelitian ini juga penting karena pemberian auksin pada perbanyakan sambung
batang kopi arabika dan kopi robusta dapat merangsang pembelahan sel di dalam
daerah kambium, sehingga pertautan antara batang bawah dan batang atas lebih cepat
terjadi. Auksin berfungsi dalam aktivitas kambium yaitu untuk merangsang
pembelahan sel di dalam daerah kambium. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kombinasi sambung batang dan auksin terhadap pertumbuhan
bibit kopi robusta (Coffea canephora) dan kopi arabika (Coffea arabica).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2011 di
Kebun Percobaan Kaliwining, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, dengan
ketinggian ± 45 meter diatas permukaan laut. Sampel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 4 batang kopi arabika (Coffea arabica) dan 4 batang
kopi robusta (Coffea canepora). Dalam penelitian ini terdiri dari empat perlakuan
yaitu: perlakuan pertama batang bawah mengunakan kopi robusta (BBr) dan batang
atas menggunakan kopi arabika (BAa) tanpa pemberian auksin dengan konsentrasi 0
ppm (H0). Perlakuan kedua batang bawah mengunakan kopi robusta (BBr) dan
batang atas menggunakan kopi arabika (BAa) diberi auksin dengan konsentrasi 25
ppm (H1). Perlakuan ketiga batang bawah mengunakan kopi arabika (BBa) dan
batang atas menggunakan kopi robusta (BAr) tanpa pemberian auksin dengan
konsentrasi 0 ppm (H0). Perlakuan keempat batang bawah mengunakan kopi arabika
(BBa) dan batang atas menggunakan kopi robusta (BAr) diberi auksin dengan
konsentrasi 25 ppm (H1). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana setiap perlakuan dilakukan pengulangan
sebanyak tiga kali dan dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%).
Berdasarkan hasil dan analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara perlakuan pertama, kedua, ketiga dan keempat. Pelaksaan
sambungan tanaman kopi robusta pada batang bawah dan kopi arabika pada batang
atas bermaksud untuk memperoleh ketahanan kopi arabika terhadap suhu lingkungan
dan mendapatkan produksi serta ukuran buah yang lebik baik dengan waktu yang
tidak terlalu lama. Kombinasi sambung batang yang menggunakan kopi robusta
sebagai batang bawah dan kopi arabika sebagai batang atas menghasilkan persentase
hidup yang lebih besar dibandingkan dengan sambung bantang yang menggunakan
kopi arabika sebagai batang bawah dan kopi robusta sebagai batang atas.
Penambahan auksin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit sambungan, tetapi
hanya berpengaruh pada panjang akar tanaman. | en_US |