Show simple item record

dc.contributor.authorAgung Prabowo
dc.date.accessioned2014-01-23T03:48:28Z
dc.date.available2014-01-23T03:48:28Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM082010101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21941
dc.description.abstractMasa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa (Rumini dan Sundari, 2004). Oleh karena itu masa remaja merupakan masa ya ng sangat penting dalam kehidupan seseorang. Fase remaja merupakan periode tumpang tindih, karena mencakup tahun–tahun akhir mas a an ak–anak dan tahun–tahun awal pad a masa remaja. Pada remaja t erjadi beberapa perkembangan, menurut Rumini dan Sundari (2004), yaitu perkembangan fisik, sosialisasi, perkembangan kognitif. Pada masa remaja akan mengalami berbagai macam kejadian ya ng merupakan faktor stres atau bisa disebut stressor psikososial y ang dapat menimbulkan gangguan mental dan perilaku, seperti depresi (WHO, 2001). Para ahli mengatakan bahwa stressor psikososial berpe ran penting pada depresi, walaupun ada sebagian juga berpendapat bahwa stressor psikososial hanya berperan sedikit terhadap timbulnya serangan pertama depresi (Kaplan, 2007). Pada depresi terlihat beberapa macam gambaran klinis. Secara umum gambaran klinis depresi meliputi perasaan sedih, susah, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, tidak ada harapan, putus asa, penyesalan ya ng berlebihan, dan kadang disertai dengan gangguan tidur, anoreksia, atau berkurangnya semangat kerja dan bergaul (Maramis, 2009). Beberapa contoh stressor psikososial yang berperan dalam etiologi dan jumlah depresi pada remaja antara lain adalah status sosial ekonomi keluarga, konflik dengan teman sebaya, dan nilai akademik yang rendah di sekolah. Depresi merupakan suatu kondisi yang perlu mendapat perhatian, dimana lebih dari 40% negara di dunia tidak mempunya i undang–undang mengenai kesehatan jiwa di masyarakat dan 30% negara di dunia tidak mempunyai program mengenai kesehatan jiwa. Perhatian pemerintah mengenai kesehatan jiwa itu sendiri masih sangat rendah dan sekitar 25% negara di dunia tidak mempunyai obat–obatan dasar untuk menangani gangguan mental perilaku, seperti depresi. Di SMA Negeri 1 Jember, seluruh siswanya merupakan fase remaja, yang tentunya pada fase ini terjadi peralihan dari anak – anak ke dewasa. Fase peralihan vii http://digilib.unej.ac.id/ http://digilib.unej.ac.id/ http://digilib.unej.ac.id/ http://digilib.unej.ac.id/ ini berperan sangat penting terhadap kemungkinan timbuln ya stressor psikososial yang akan dialami oleh para siswa tersebut. SMA Negeri 1 Jember merupakan salah satu SMA Negeri yang terletak di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Dari hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2009/2010 SMA Negeri 1 Jember memperoleh peringkat 1 dari 18 SMA negeri di seluruh Kabupaten Jember untuk program I PA dan juga mendapat peringkat 1 dari 18 SMA Negeri untuk program IPS.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries0820101010 14;
dc.subjectFAKTOR STRES PSIKOSOSIALen_US
dc.titleGambaran Tingkat Faktor StresPsikososialdan Jumlah Depresi Pada Siswa Sma Negeri 1 Jember Tahun Ajaran 2012/2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record