dc.description.abstract | Masyarakat di Indonesia sangat beraneka ragam, baik keragaman budaya
maupun keragaman bahasa. Pada umunya masyarakat Indonesia menguasai dua
bahasa, yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia. SMPN 01 Muncar adalah sekolah
satu-satunya yang ada di Kecamatan Muncar yang menjadi sekolah standar nasional
(SSN) yang mempunyai banyak prestasi, baik prestasi di bidang akademik maupun
prestasi di bidang nonakademik.
Campur kode adalah gejala terjadinya pencampuran dua bahasa atau lebih
dalam satu tindak bahasa. Campur kode tidak hanya terjadi di lingkungan rumah saja,
namun campur kode bisa terjadi di lingkungan rumah sakit, lingkungan kepolisian,
dan lingkungan sekolah. Campur kode juga terjadi pada guru di SMPN 01 Muncar
Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi dalam proses interaksi pembelajaran di
kelas. Bahasa yang digunakan guru ketika berinteraksi dengan siswa di kelas adalah
pencampuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Bahasa daerah selalu dibawa guru
di SMPN 01 Muncar saat interaksi pembelajaran di kelas. Hal itu sering terjadi
karena letak sekolah mereka yang berada di desa dan siswanya juga berasal dari desa
tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan campur kode bahasa Jawa
terhadap bahasa Indonesia yang dilakukan guru di SMPN 01 Muncar Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi saat berinteraksi dengan siswa di dalam kelas.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode dan teknik
penyediaan data yang digunakan adalah metode kualitatif, metode simak, teknik
sadap dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak libat cakap (SBLC),
teknik rekam, dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan metode komparatif, metode agih dan kontekstual bahasa. Data dianalisis dengan cara mendeskripsikan
jawaban dari rumusan masalah kemudian data dianalisis dengan metode komparatif
dan metode agih dengan konteks sosial.
Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini mengangkat peramasalahan, yaitu :
(1) bagaimanakah wujud campur kode bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia dalam
interaksi pembelajaran guru di SMPN 01 Muncar Kecamatan Muncar Kabupaten
Banyuwangi dan (2) faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya campur
kode di SMPN 01 Muncar Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (campur kode
yang dituturkan guru di SMPN 01 Muncar). Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan wujud campur kode bahasa Jawa terhadap
bahasa Indonesia yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di SMPN 01
Muncar Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan (2) mendeskripsikan faktorfaktor
penyebab terjadinya campur kode bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran di SMPN 01 Muncar Kecamatan Muncar
Kabupaten Banyuwangi.
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) campur kode yang
digunakan oleh guru di SMPN 01 Muncar Kecamatan Muncar Kabupaten
Banyuwangi berwujud kata, frasa, klausa, dan idiom. Campur kode yang berwujud
kata terdiri atas : (a) campur kode berwujud kata dasar, (b) campur kode berwujud
kata berimbuhan, (c) campur kode berwujud kata ulang, dan (d) campur kode
berwujud kata majemuk. Kemudian (2) campur kode yang terjadi dilatarbelakangi
oleh beberapa faktor, antara lain : (a) faktor rasa kedaerahan, (b) faktor tidak adanya
konsep atau istilah dalam bahasa Indonesia, dan (c) faktor sosial. Saran-saran dalam
penelitian ini adalah : (1) hasil penelitian ini sebaiknya digunakan sebagai bahaan ajar
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenatang campur kode dalam
bidang Sosiolinguistik dan (2) bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian
yang sejenis, perlu melakukan penelitian yang mendalam khususnya pada faktorfaktor
yang melatarbelakangi terjadninya campur kode tersebut dengan sasaran dan
subjek yang berbeda. | en_US |