PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 TANGGUL TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa
khususnya di bidang studi fisika. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas XI IPA 4
SMA Negeri 2 Tanggul 80 % dari total 40 siswa nilainya di bawah SKM (Standar
Ketuntasan Minimal). Data kelas dari 40 siswa, terdapat 80 % siswa yang
mendapatkan skor antara 50 - 75 dan hanya terdapat 20 % siswa yang mendapatkan
skor di atas 75. Selain hasil belajar yang rendah, aktivitas belajar siswa juga rendah.
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa diperlukan suatu model
pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran fisika. Salah satu model yang relevan
dan bentuk penilaian yang bisa diterapkan dalam pembelajaran fisika adalah model
Learning Cycle dengan Performance Assessment. Berdasarkan hal tersebut maka
dilakukan penelitian tentang pembelajaran, dengan tujuan sebagai berikut: (1)
Mengkaji peningkatan aktivitas belajar fisika siswa menggunakan model
pembelajaran learning cycle dengan performance assessment pada siswa kelas XI
IPA 4 SMA Negeri 2 Tanggul tahun ajaran 2009/2010; (2) Mengkaji peningkatan
ketuntasan belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran learning cycle
dengan performance assessment pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Tanggul
tahun ajaran 2009/2010.
. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Tanggul yang
didasarkan pada permasalahan proses belajar mengajar yang terjadi, yaitu rendahnya
aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah “penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research)”. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan secara kualitatif maupun kuantitatif data: (1) hasil penelitian; (2) aktivitas belajar untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II; (3) ketuntasan hasil belajar untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan mencapai 46,25%, sedangkan aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus I telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 82,25%. Pada siklus II aktivitas belajar juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 82,75%. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya perlakuan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya perlakuan adalah sebesar 20%, pada pembelajaran siklus I sebesar 77,5 % dan pada siklus II sebesar 82,5 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) model learning cycle dengan performance assessment dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan thermodinamika kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 2 Tanggul, (2) model learning cycle dengan performance assessment dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 2 Tanggul.