dc.description.abstract | RINGKASAN
Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) SMP pada Materi Geometri
Berdasarkan Teori van Hiele; Ngalim Kuatno, 080210181005; 2011: 63 halaman;
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Buku merupakan salah satu sumber belajar yang penting bagi peningkatan mutu
pendidikan. Pemerintah membeli buku-buku pelajaran berkualitas tinggi dari penulis
kemudian dipublikasikan dalam bentuk Buku Sekolah Elektronik (BSE). Salah satu
BSE yang diterbitkan adalah buku teks matematika untuk Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Pelajaran matematika sangat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir logis, kritis, dan praktis. Geometri sebagai salah
satu topik yang terdapat dalam matematika sekolah memiliki peranan luas untuk
mengembangkan kreativitas berpikir. Teori yang dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat berpikir anak dalam bidang geometri adalah teori van Hiele. Permasalahan
yang ada berupa materi-materi geometri apa saja yang disajikan dalam BSE, pada
tingkat berpikir van Hiele berapakah penyajian materi geometri dan adakah kesalahan
konsep atau materi pada BSE SMP. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui materi-materi geometri yang disajikan, menelaah pada tingkat berpikir
van Hiele berapakah materi geometri yang disajikan, dan mengetahui apakah ada
kesalahan penyajian konsep atau prinsip dalam setiap BSE SMP.
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif untuk
memperoleh gambaran penyajian materi geometri yang disajikan dengan tingkatan
berpikir van Hiele. Objek dari penelitian yang dilakukan berupa materi-materi
geometri pada BSE SMP di kelas VII terdapat 3 buku, kelas VIII terdapat 3 buku, dan
kelas IX terdapat 5 buku yang berbeda. Dalam pelaksanaan penelitian disertakan
instrumen pendukung berupa lembar data yang diambil dari deskriptor tahapan
berpikir van Hiele yang dikembangkan oleh Fuys dkk.Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah materi geometri yang disajikan
dalam BSE SMP pada kelas VII adalah garis dan sudut serta segiempat dan segitiga,
materi pada kelas VIII adalah Teorema Pythagoras dan bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas), materi pada kelas IX adalah kesebangunan dan
kekongruenan serta bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola).
Tingkatan berpikir van Hiele pada materi geometri BSE SMP pada tingkat
visualisasi, analisis, dan deduksi informal secara berturut-turut untuk kelas VII
sebesar 35, 72 %; 36, 81 % dan 27, 47 %, untuk kelas VIII sebesar 33,78 %;
57,43 %; dan 8, 79 %, sedangkan untuk kelas IX berturut-turut 18, 28 %; 37, 63 %
dan 48, 09 %.
Terdapat kesalahan konsep pada materi geometri dalam BSE SMP pada kelas
VII yang disusun oleh A. Wagiyo dkk. tentang hubungan antar bangun, kesalahan
pertama yaitu {jajargenjang} {trapesium}. Penarikan kesimpulan kurang tepat
karena berawal dari definisi awal yaitu pada pernyataan trapesium merupakan
segiempat yang memiliki sepasang sisi berhadapan yang sejajar. Seharusnya
trapesium merupakan segiempat yang memiliki tepat sepasang (hanya satu tidak
lebih) sisi yang sejajar.
Kesalahan kedua yaitu {belah ketupat} {layang-layang}. Kesalahan terjadi
pada pernyataan belah ketupat merupakan bentuk layang-layang yang istimewa.
Layang-layang mempunyai dua pasang sisi yang tidak sama panjang. Sedangkan
belah ketupat keempat sisinya sama panjang | en_US |