STUDI PENGGUNAAN OBAT SITOSTATIKA PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER LIMFOMA DI RSUD Dr. SOEBANDI JEMBER PADA TAHUN 2009
Abstract
Limfoma merupakan jenis kanker nomor 6 yang paling sering ditemukan di Indonesia, Kanker limfoma dibagi atas dua kelompok besar yaitu: penyakit Hodgkin (PH) dan limfoma non-Hodgkin (LNH) (Reksodiputro, 1995).
WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan
LNH dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Dari tahun ke
tahun, jumlah penderita penyakit ini juga terus meningkat (WHO, 2000). Data juga
menunjukkan, penyakit ini lebih banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka
tertinggi pada rentang usia antara 45 sampai 60 tahun. Sementara dari sisi jenis
kelamin, kasus LNH lebih sering ditemukan pada pria dibanding wanita (WHO,
2000). Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar Indonesia, jumlah penderita
limfoma maligna tahun 2006 sebanyak 27 orang sedangkan tahun 2007 sebanyak 31
orang. Dari 31 kasus limfoma maligna, tahun 2007, terdapat 7 kasus yang sulit
ditegakkan diagnosisnya (Raharjo, 2008). Limfoma juga merupakan jenis kanker
yang paling cepat berkembang menjadi berat karena tidak ada keluhan khas pada
penderitanya sehingga banyak pasien yang berobat saat memasuki stadium lanjut
sehingga sel kanker sudah menyebar dan sulit diangkat dengan operasi. Oleh karena
itu perlu dilakukan berbagai pemeriksaan yang rumit dan mahal untuk dapat
memperoleh keterangan yang lengkap mengenai penyakit penderita (Reksodiputro,
1983). Latar belakang inilah yang membuat penelitian tentang kanker limfoma harus
terus dilakukan agar angka kesakitan dan kematian dapat diredam serendah mungkin
sehingga pengobatan dapat lebih maksimal dan efektif.
Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian non-eksperimental dengan
rancangan deskriptif dan retrospektif terhadap rekam medik penderita kanker
limfoma yang menjalani rawat jalan di RSUD Dr. Soebandi Jember dalam kurun
waktu satu tahun. Populasi yang diambil adalah seluruh pasien yang telah menjalani
pengobatan rawat jalan di RSUD Dr. Soebandi Jember dengan diagnosa kanker
limfoma pada periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2009. Pengambilan
sampel diambil dengan cara total sampling pada sampel yang memenuhi kriteria
inklusi.
Data yang didapat terkumpul dari DMK pasien yang berkunjung ke Poli Onkologi RSUD Dr. Soebandi Jember tahun 2009. Dari hasil pengumpulan data selama bulan November 2009 hingga Januari 2010, didapatkan jumlah pasien rawat jalan dengan diagnosis kanker limfoma sebanyak 40 pasien yang terdiri atas 25 pasien pria dan 15 pasien wanita.
Dari data tersebut dibagi ke dalam beberapa golongan usia, yaitu < 40 tahun sebanyak 12 pasien (30%), 40-60 tahun sebanyak 16 pasien (40%) dan usia > 60 tahun sebanyak 12 pasien (30%).
Jenis kombinasi obat yang sering digunakan sebagai agen kemoterapi pasien
kanker limfoma yang menjalani pengobatan di RSUD Dr. Soebandi Jember yaitu:
Limfoma non hodgkin: CHOP sebanyak 30 pasien (83,33%) dan Limfoma hodgkin:
ABVD sebanyak 3 pasien (75%). Pengaturan interval tidak dipengaruhi stadium yaitu
3 minggu sekali untuk semua stadium, namun lama terapinya dipengaruhi stadium,
stadium dini lebih singkat yaitu 6 kali dan stadium lanjut 8 kali. Jenis obat
kemoterapi yang diperoleh pasien dalam pengobatan kanker limfoma di RSUD Dr. Soebandi Jember sudah sesuai dengan pedoman terapi “Clinical Practice Guideline Lymphoma” tahun 2007.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]