dc.description.abstract | Basis gigi tiruan merupakan bagian protesa yang berhadapan dengan jaringan
lunak mulut dibawahnya. Selain berfungsi memperbaiki kontur jaringan, basis gigi
tiruan juga merupakan tempat bagi elemen tiruan dan menerima dukungan dari gigi
pendukung atau jaringan sisa tulang alveolar (Gunadi, 1991: 16). Kekasaran
permukaan pada basis gigi tiruan merupakan salah satu faktor yang dapat
memudahkan terjadinya penumpukan plak dan mikroorganisme rongga mulut.
Apabila keadaan tersebut dibiarkan terus menerus maka pengguna gigi tiruan dapat
dimungkinkan menderita denture stomatitis.
Denture stomatitis merupakan suatu istilah untuk menyatakan kelainan atau
perubahan patologik mukosa penyangga gigi tiruan didalam rongga mulut. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh karena kebersihan rongga mulut pengguna gigi tiruan
yang buruk sehingga terjadi peningkatan jumlah mikroorganisme didalam rongga
mulut dan dapat menimbulkan plak pada gigi tiruan. Dengan adanya perubahan
patologis tersebut maka salah satu cara untuk mencegah terjadinya denture stomatitis
adalah dengan cara merendam gigi tiruan kedalam larutan pembersih desinfektan.
Bahan tradisional yang berkhasiat sebagai bahan desinfektan pada gigi tiruan
yang pernah diteliti sebelumnya, antara lain: daun wungu (Graptophyllum pictum
Griff). Ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum Griff) terbukti efektif dalam
menghambat mikroflora normal rongga mulut pada gigi tiruan resin akrilik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun wungu
(Graptophyllum pictum Griff) 40% sebagai bahan pembersih gigi tiruan terhadap
kekasaran permukaan resin akrilik.
8
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel penelitian
sebanyak 60 buah lempeng resin akrilik yang digolongkan menjadi 6 kelompok,
terdiri dari kelompok kontrol negatif (aquadest steril), kelompok kontrol positif
(sodium perborat) serta kelompok perlakuan (ekstrak daun wungu (Graptophyllum
pictum Griff) 40%) yang direndam selama 15 hari dan 25 hari. Besar sampel pada
masing-masing kelompok adalah 10 buah lempeng resin akrilik. Pengujian kekasaran
permukaan dengan menggunakan Mitutoyo Surf Test-301.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dan uji Levene untuk mengetahui distribusi serta homogenitas data.
Selanjutnya dilakukan uji One Way-Anova yang hasilnya terdapat perbedaan yang
signifikan masing-masing kelompok perlakuan, tingkat signifikansi yang diperoleh
menunjukkan p<0.05 kemudian dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant
Difference) yang hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kemaknaan masingmasing
kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang diberi perlakuan
ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum Griff) 40% selama 15 hari dan 25 hari
mengalami peningkatan kekasaran paling tinggi diantara kelompok perlakuan yang
direndam dengan aquadest steril dan sodium perborat. Rata-rata yang diperoleh
setelah lempeng resin akrilik direndam dengan ekstrak daun wungu (Graptophyllum
pictum Griff) 40% yaitu sebesar 1,090 μm saat direndam selama 15 hari dan 1,109
μm saat direndam selama 25 hari. Hal tersebut berbeda dengan hasil kekasaran
permukaan lempeng resin akrilik setelah direndam dengan aquadest steril selama 15
hari yang menunjukkan hasil sebesar 0,689 μm dan 0,891 μm selama 25 hari. Hal
serupa juga terjadi pada lempeng resin akrilik yang direndam dengan sodium perborat
selama 15 hari yang menunjukkan hasil sebesar 0,788 μm dan 1,037 selama 25 hari.
Hasil uji One Way-Anova dan uji LSD (Least Significant Difference) menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan dan bermakna antara masing-masing kelompok
perlakuan.
9
Kesimpulan yang didapat adalah terdapat pengaruh ektrak daun wungu
(Graptophyllum pictum Griff) 40% sebagai bahan pembersih gigi tiruan terhadap
kekasaran permukaan resin akrilik. Hal tersebut dapat disebabkan karena sifat resin
akrilik yang mudah menyerap air juga merupakan salah satu alasan yang dapat
mengakibatkan senyawa fenol yang terkandung pada ektrak daun wungu
(Graptophyllum pictum Griff) 40% tersebut mudah terserap ke dalam resin akrilik
sehingga terjadi suatu reaksi kelarutan yang berlangsung didalam dan dipermukaan
resin akrilik. Penyerapan molekul tersebut sesuai dengan hukum difusi, dimana telah
terjadi pemisahan makromolekul yang satu dengan yang lainnya.
Kekasaran permukaan resin akrilik juga dapat dihubungkan dengan lamanya
lamanya waktu perendaman, serta konsentrasi yang digunakan meskipun ekstrak
daun wungu (Graptophyllum pictum Griff) 40% telah teruji mempunyai daya
antibakteri apabila direndam pada resin akrilik. Oleh sebab itu, semakin lama resin
akrilik direndam kedalam larutan pembersih gigi tiruan maka resin akrilik semakin
meningkatkan kemampuan absorbsi cairan dan dapat mengakibatkan perubahan sifat
fisik resin akrilik yaitu kekasaran permukaan | en_US |