Pengaruh Pendapatandan Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan TerhadapMotivasi Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Siswa Kelas XII di SMAN 01 Tapen, Kabupaten Bondowoso Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Pendidikan merupakan suatu alat untuk mencerdaskan suatu bangsa, Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan. Dalam hal ini jenjang perguruan tinggi sangat diperlukan oleh suatu
bangsa dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia. Beberapa kendala untuk
mewujudkan pemerataan pendidikan sampai ke perguruan tinggi diantaranya keadaan
ekonomi masyarakat yang dapat dilihat dari tingkat pendapatannya, minat belajar, dan persepsi masyarakat tentang pendidikan juga berpengaruh terutama bagi masyarakat desa yang kurang mendapat pengetahuan tentang tehnologi.
Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang termasuk kategori daerah tertinggal. Kemiskinan dan rendahnya kualitas pendidikan merupakan masalah laten yang ada di Bondowoso. Rendahnya kualitas pendidikan ditengarai sebagai salah satu
faktor yang berandil besar menjadikan Kabupaten Bondowoso sebagai kategori daerah tertinggal. Tinggi rendahnya pendidikan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat pendapatan, minat belajar, dan persepsi masyarakat tentang pendidikan itu sendiri. Tingginya biaya untuk menempuh jenjang perguruan tinggi menjadikan sebagian penduduk Bondowoso enggan untuk melanjutkan pendidikan
anaknya hingga ke perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari pendapatan dan persepsi orang tua tentang pendidikan terhadap motivasi siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII di SMAN 01 Tapen tahun ajaran 2010/2011, serta mengetahui faktor yang paling dominan diantara pendapatan dan persepsi orang tua tentang pendidikan terhadap motivasi siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah populasi sebanyak 61 siswa, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode
angket, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan dan persepsi orang tua tentang
pendidikan berpengaruh signifikan terhadap motivasi siswa melanjutkan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII di SMAN 01 Tapen tahun ajaran 2010/2011. Hal inni ditunjukkan melalui hasil perhitungan F hitung sebesar 38,956 > F3,156 dan
α = 0,05 > sig F = 0,000, dan koefisien determinasi (R) sebesar 0,573 atau 57,3 yang berarti variabel pendapatan dan persepsi orang tua tentang pendidikan memberikan sumbangan sebesar 57,3% terhadap motivasi siswa melanjutkan ke
perguruan tinggi. Besarnya proporsi sumbangan variabel pendapatan (X1) 8,29%, variabel persepsi orang tua tentang pendidikan (X2) 49,1%. Dengan demikian proporsi sumbangan terbesar variabel bebas terhadap variabel terikat diberikan oleh
variabel persepsi orang tua tentang pendidikan (X2) sebesar 49,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pendapatan dan
persepsi orang tua tentang pendidikan memberikan kotribusi positif terhadap motivasi siswa melanjutkan ke perguuan tinggi. Jika pendapatan orang tua memadai dan square persepsi mereka tentang pendidikan baik maka mereka akan merasa perlu untuk membekali anak dengan pendidikan tinggi sehingga mereka akan mendukung dan
memotivasi agar anak menempuh pendidikan setinggi mungkin, dan dengan dukungan orang tua ini motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi menjadi tumbuh lebih baik.